Tim Ad-Hoc Belum Juga Diperkuat Pemerintah

Semua ini, kata Agum, demi kebaikan sepak bola nasional.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 15 Des 2015, 16:37 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 16:37 WIB
Agum Gumelar
Agum Gumelar (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim-Ad Hoc FIFA, Agum Gumelar, terus berharap Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera bergabung  dengan tim yang diketuainya. Sebab, kata Agum, semua ini untuk menyelesaikan konflik sepak bola di Indonesia.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengatakan butuh waktu menganalisis multiaspek yang mungkin terjadi. Pasalnya, permintaan Pemerintah terkait tor detail tentang hak kewajiban mereka belum terpenuhi FIFA.

Karena hal itulah, rapat perdana Tim Ad-Hoc, 11 Desember lalu tidak dihadiri pihak Pemerintah. Bahkan, hingga saat ini, Pemerintah belum terlihat menunjukkan niatnya untuk bergabung. "Kami sudah meminta mereka segera bergabung agar arahan Presiden Joko Widodo cepat berjalan," kata Agum, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/12/2015).

Seperti diketahui, Tim Ad-Hoc ini dibentuk FIFA untuk menyelesaikan masalah sepak bola yang tengah membelit sepak bola Indonesia. Oleh FIFA, Indonesia saat ini dikenakan banned, sehingga tak bisa berpartisipasi di ajang internasional.


Siap Kerja Sama
Agum melanjutkan, pihaknya siap bekerja sama dengan Pemerintah di Tim Ad-Hoc. Kerja sama ini dimaksudkan agar masalah pelik yang melilit sepak bola Indonesia segera berakhir.

"Nantinya, bila perwakilan Pemerintah bergabung, tugasnya akan sama dengan kami," ujar mantan Menteri Perhubungan tersebut. Agum juga mengatakan, Tim-Ad Hoc akan menggelar rapat kedua pada 18 Desember mendatang.

Dalam keputusannya, FIFA telah menunjuk perwakilan PSSI, pemain, NOC Indonesia, serta KONI. Namun tim tersebut belum bisa diresmikan jika belum ada nama dari wakil pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya