Liputan6.com, Jakarta - Kisruh yang melanda sepak bola Indonesia membuat kompetisi di Tanah Air sempat mati suri. Saat turnamen-turnamen kembali marak, para penyelenggara mulai menerapkan aturan water break untuk menghindarkan pemain dari cedera akibat terlalu lama tidak menjalani latihan rutin.
Aturan ini memang bukan hal yang baru. Sebab di Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil, water break mengingat cuaca di sana yang terlalu terik bagi kontestan-kontestan dari Eropa. Para pemain pun diberi kesempatan untuk istirahat di pertengahan babak pertama dan dan babak kedua.
Advertisement
Baca Juga
- Emtek Grup Kembali Manjakan Pencinta Sepak Bola Tanah Air
- Duet Ridho dan Ipang Iringi Geliat Sepak Bola Nasional
- Kompetisi ISC A Resmi Berganti Nama
Beberapa turnamen yang sempat berlangsung di Indonesia belakangan ini, juga sempat mengadopsi sistem ini. Mulai dari Piala Jenderal Sudirman, Piala Presiden, hingga Torabika Bhayangkara Cup.
Namun water break tidak akan diterapkan pada turnamen jangka panjang, Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo yang akan bergulir mulai 29 April 2016. Artinya, pertandingan akan berjalan normal dengan durasi 2 x 45 menit dengan satu kali turun minum.
"Seperti permintaan para partner kami. Akhirnya, kami pastikan TSC tak akan ada water break. Pertandingan akan digelar 2x45 menit tanpa water break," ungkap Joko Driyono, direktur utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dalam acara launching di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, siang tadi.
Turnamen yang sebelumnya dikenal dengan ISC A nanti rencananya akan diikuti oleh 18 tim. Sebagian besar merupakan jebolan-jebolan Liga Super Indonesia (SIL). Turnamen berformat kompetisi ini akan berlangsung sejak 29 April 2016 dan akan menyajikan total 306 pertandingan.