MotoGP Indonesia Gunakan Sentul, Menpora Lapor Presiden

Manajemen Sentul setuju tak gunakan anggaran negara untuk renovasi jelang MotoGP Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Apr 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2016, 13:30 WIB
20160214-Pemerintah Tolak Bantu Renovasi Sentul Lewat APBN-Jabar
Foto suasana Sirkuit Sentul, di Bogor, Minggu (14/2). Pemerintah menolak rencana renovasi Sirkuit Sentul yang disiapkan untuk penyelenggaraan MotoGP 2017 karena ajang itu adalah acara hiburan dan diselenggarakan oleh swasta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, telah melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, terkait kepastian penggunaan Sirkuit Sentul untuk MotoGP. Pemerintah Indonesia berkomitmen menyelenggarakan MotoGP selama tiga musim sejak 2017.

Juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, mengungkapkan, pemilihan venue itu berdasarkan usulan manajemen Sirkuit Sentul, yang mendapat rekomendasi dari IMI (Ikatan Motor Indonesia). Menpora sendiri sudah sepakat Sirkuit Sentul dipakai selama Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP.

Baca Juga

  • Mesra Saat Berfoto, Inikah Pacar Rio Haryanto?
  • Cantiknya WAGs Surabaya United
  • Bikin 4 Gol dan 3 Assist, Suarez Cetak Rekor

"Menteri sudah tanda tangan surat pada Senin (18/4), tapi baru kami kirim pada Selasa kemarin ke istana. Poinnya adalah melaporkan kepada presiden kemungkinan rencana penggunaan Sentul untuk MotoGP 2017, 2018, dan 2019," tutur Gatot kepada wartawan.

Dalam surat itu, Menpora Imam Nahrawi memaparkan sikap manajemen Sentul yang berjanji tidak menggunakan anggaran negara, baik untuk renovasi infrastruktur maupun commitment fee selama tiga musim menggelar MotoGP. "Padahal commitment fee itu lebih besar daripada pembangunan fisiknya," kata Gatot

Selain itu, Menpora bakal segera mendorong IMI bernegosiasi dengan pihak penyelenggara sekaligus pemegang hak komersial MotoGP, Dorna Sports. Commitment fee per tahun dari Dorna Sports sebesar 8,4 juta euro (Rp 125 miliar lebih), IMI diharapkan bernegosiasi agar pembayaran hanya sebesar 20 juta euro per tiga tahun.

Namun, kepastian venue MotoGP saja masih belum mendapat persetujuan dari presiden, Gatot sesumbar ingin ada dua seri di Indonesia dalam satu musim kalender ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu. Pernyataan Gatot itu tentu terdengar muluk, mengingat sebelumnya untuk mencari satu venue MotoGP saja kita sangat kesulitan karena ketidaktersediaan sirkuit level internasional.

"Negosiasi yang kedua, kami minta ke Dorna melalui IMI, mulai 2018 Indonesia mendapat dua seri. Misalkan di Sentul ada, di tempat lain juga ada. Tetap negara tidak akan mengeluarkan uang untuk membangun sirkuit," sesumbar Gatot.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya