Liputan6.com, Jakarta - Kiprah Rio Haryanto untuk terus bertarung di ajang Formula 1 (F1) mulai terusik. Kurangnya biaya akan membuat pembalap Manor Racing asal Solo tersebut hanya turun dalam 10 seri atau setengah dari 21 seri yang digelar musim ini.
Hingga sekarang Rio baru menyetor dana delapan juta euro pada timnya, Manor. Dana itu berasal dari kocek pribadinya sebesar tiga juta euro, dan sumbangan Pertamina sebesar lima juta euro. Padahal untuk bisa tampil semusim penuh, Rio wajib membayar 15 juta euro.
Baca Juga
- Butuh Dana Segar, Inter Utang Perusahaan Singapura
- Valentino Rossi: Lorenzo Bakal Sukses di Ducati
- 5 Pemain yang Wajib Dibuang MU Akhir Musim Ini
Jika memang Rio tidak lagi membayar, maka ia hanya membalap dalam tujuh seri tersisa lagi. Yakni di Rusia, Spanyol, Monaco, Kanada, Azerbaijan, Austria, dan Inggris.
Artinya kesempatan Rio untuk bertanding di negara tetangga seperti Singapura, dan Malaysia dipastikan bakal tertutup jika uang sisa sebesar tujuh juta euro tidak dibayarkan. Maklum, balapan seri Singapura akan digelar pada seri ke-15 (18 September 2016) dan Malaysia pada seri ke-16 (2 Oktober 2016).
"Kami dari manajemen sebenarnya sudah mencari ke beberapa perusahaan juga pemerintahan. Namun mereka tidak berani setelah tahu nilainya," ujar Ibunda Rio, Indah Pennywati kepada Liputan6.com.
"F1 itu memang luar biasa mahal. Manor sebenarnya butuh dana operasional sekitar 120 juta euro. Mereka juga sedang mencari sponsor untuk menutup biaya tersebut," ujarnya menambahkan.
Dari tiga seri pembuka, performa Rio terus menunjukkan peningkatan. Pada seri perdana di Australia ia gagal finis, lalu seri kedua di Bahrain, ia finis di posisi ke-17 dan pada seri ketiga, ia sukses finis di posisi ke-21.
Musim lalu Manor juga mengubah komposisi pembalapnya pada tengah musim. Alexander Rossi menggantikan Roberto Merhi dalam tujuh seri tersisa.