Etape 3 ITdBI 2016 Milik Pembalap Sepeda Selandia Baru

Jason Christie memenangi etape ketiga ITdBI dengan catatan waktu 2 jam 55 menit 57 detik.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2016, 03:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2016, 03:00 WIB
Pebalap ITdBI 12 Kali Kelilingi Kabupaten Banyuwangi
Etape keempat Internasional Tour De Banyuwangi Ijen dikenal dengan istilah City Tour, para pebalap harus menyelesaikan 12 putaran di dalam Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, (19/10/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pembalap sepeda asal Selandia Baru, Jason Christie, yang tergabung dalam tim Kenyan Riders Downunder akhirnya memenangi etape ketiga Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 dengan catatan waktu 2 jam 55 menit 57 detik, Jumat (13/5/2016).

Christie menjadi penguasa etape sepanjang 127,1 km antara Grand Watudodol-Taman Blambangan setelah mampu melarikan diri dari peloton bersama 16 pembalap lain.

"Awal balapan sangat berat bagi saya. Selama mengikuti grup terdepan, saya hanya berada di barisan belakang. Tapi pada 2 km terakhir, saya mulai menyerang dan akhirnya bisa menang," kata Christie, Jumat (13/5/2016).

Proses Christie menuju garis finis juga tidak perlu bunch sprint seperti biasanya. Dia meninggalkan grup breakaway sejak 2 km terakhir. Juara nasional Selandia Baru itu melenggang sendirian di garis finis dengan selisih 33 detik dari pesaing terdekatnya, Ma Guangdong dari tim Wisdom-Hengxiang Cycling Team. Total waktu Christe adalah 2 jam 55 menit 57 detik.

Dalam balapan tersebut, rute yang flat membuat peloton menjadi sangat agresif. Sebanyak 17 pembalap langsung melarikan diri begitu balapan memasuki 30 km pertama. Selain Christie, di antara mereka termasuk juara etape pertama Dong Hyun Shin dari tim LX-IIBS Cycling Team, Muhammad Taufiq dari tim BRCC, dan Ma Guangdong dari tim Wisdom-Hengxiang Cycling Team.

Selisih antara peloton dan grup breakaway terus melebar hingga 4 menit. Bahkan, saat pembalap sudah memasuki rute sirkuit di dalam kota sebanyak 11 putaran, peloton tetap membiarkannya. Mereka baru merespons serius pada 2 putaran terakhir hingga gap di garis finis hanya 1 menit 52 detik. Kemenangan Christie tidak mengubah situasi di general classification alias klasemen umum. Benjamin Prades tetap menguasai yellow jersey.

"Saya sudah memperhitungkan. Kami membiarkan mereka melarikan diri karena bagi kami mereka tidak penting. Selama selisih waktu masih dalam jangkauan, apapun yang mereka lakukan saya masih mengenakan yellow jersey," ujar  Benjamin Prades.

ITdBI Termasuk Kejuaraan Balap Sepeda Terbaik Asia

Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016
Jalannya balapan sepeda Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Selama lima tahun penyelenggaraan, International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) mendapat predikat excellence selama dua tahun terakhir berturut-turut dari federasi balap sepeda dunia alias Union Cycliste Internationale (UCI).

Hal itu menjadikan ITdBI masuk dalam tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia, dan terbaik di Indonesia. Advisor UCI Jamaludin Mahmood mengatakan, predikat tersebut merupakan penilaian UCI terhadap ITdBI pada tahun 2014 dan 2015 lalu.

"Excellent level sendiri merupakan poin tinggi di kejuaraan balap sepeda internasional. Peringkat ini nilainya di atas 90 poin," kata pria yang akrab disapa Jamal.

Jamal menjelaskan bahwa dari 31 kejuaraan balap sepeda di Asia yang dihelat selama tahun 2015, hanya ada 7 tour yang dinilai excellence oleh UCI. Yaitu, Le Tour de Langkawi di Malaysia, Tour of Japan, Tour de Korea, Tour de Iran, dan Japan Cup. Selain juga, lanjut Jamal, Tour de Kumano di Jepang dan Tour de Banyuwangi Ijen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya