5 Pasangan Terpanas di Dunia Olahraga

Liputan6.com, Jakarta - Meski mempunya badan yang kekar hingga fisik yang prima, seorang atlet tetaplah manusia biasa. Mereka juga bisa merasakan jatuh cinta.

Seperti halnya di dunia sepak bola, banyak pemain yang bisa memikat artis-artis cantik. Namun, ada pula atlet pria dan wanita yang mengalami cinta lokasi, tidak peduli cabang olahraganya.

Para atlet yang mengalami cinta lokasi ini bisa menaklukkan hati pasangannya, seperti memenangkan sebuah kejuaraan. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di halaman berikut.

Andre Agassi dan Steffi Graf

Dua petenis terbaik dunia sepanjang massa, Andre Agassi dan Steffi Graf memilih hidup bersama. Keduanya menikah pada 22 Oktober 2001 di Las Vegas.

Mereka merupakan satu-satunya pasangan di dunia tenis yang bisa memenangkan Golden Grand Slam. Agassi dan Steffi sudah mempunyai dua anak, yakni Jaden Gil dan Jaz Elle yang diharapkan mampu meneruskan kiprah kedua orang tuanya sebagai seorang petenis.

Sebelum menikahi Steffi, Agassi mempunyai seorang istri bernama Brooke Shields. Namun pernikahan tersebut kandas pada 1999 karena keduanya terlibat pertengkaran yang sangat hebat.

Shoaib Malik dan Sania Mirza

Pada 12 April 2010, seorang atlet kriket asal Pakistan, Shoaib Malik menikahi petenis India, Sania Mirza di Hyderabad, India. Keduanya menikah dengan cara Islam. Malik menikahi Sania dengan mahar berupa uang sebesar 137 ribu dolla AS,atau setara dengan Rp 1,8 miliar.

Selain digelar di India, pernikahan tersebut juga digelar di Pakistan. Media-media di sana menyebut pernikahan keduanya sudah seperti pelaminan seorang pangeran.

Pernikahan tersebut sebenarnya hampir saja batal digelar. Sembilan hari sebelum ijab kabul, ada seorang wanita Indoa bernama Ayesha Siddiqui yang mengaku masih menjadi istri sah Malik.

"Dia mencampakkan saya hanya karena temannya mengatakan bahwa saya gemuk. Saya sekarang perlu sebuah dokumen resmi untuk perceraian," kata Ayesha.

Namun tuntutan Ayesha itu tidak dipedulikan Malik dan Sania. Keduanya tetap menikah. Hubungan keduanya masih langgeng hingga saat ini, meski belum dikaruniai seorang anak.

Rory Mcllroy dan Caroline Wozniacki

Salah satu pegolf terbaik dunia, Rory Mcllroy sempat menjalin cinta dengan petenis seksi asal Denmark, Caroline Wozniacki. Keduanya mulai berpacaran sejak 2011.

Dua tahun berpacaran atau tepatnya pada 31 Desember 2013, keduanya sepakan untuk bertunangan. Mcllroy dan Wozniacki bahkan sudah menyiapkan rancangan pesta pernikahan.

Sayang, hubungan mereka berakhir pada 21 Mei 2014 karena masalah sepele. Keduanya tidak sepakan dengan jumlah tamu yang akan diundang.

"Masalahnya adalah tambahan tamu undangan. Saya tidak siap untuk itu. Saya berharap Wozniacki mendapat kebahagian dari pria lain. Saya bersyukur punya momen indah bersamanya," ucap Mcllory.

Sejak saat itu, keduanya sudah tidak pernah berkomunikasi.

Nomar Garciaparra dan Mia Hamm

Salah satu pesepak bola wanita terbaik dunia, Mia Hamm dilamar oleh pemain baseball terbaik Amerika Serikat, Nomar Garciaparra. Keduanya menikah di Boston Red Sox pada 22 November 2003.

Mia dan Nomar menjadi salah satu pasangan atlet panutan layaknya David Beckham dan istrinya, Victoria. Kisah cinta Mia dan Nomar tetap harmonis meski sering diterpa pertengkaran.

Hingga saat ini, hubungan Mia dan Nomar sudah dikaruniai dua orang anak perempuan kembar, Grace Isabella dan Ava Caroline serta seorang anak laki-laki, Garrett Anthony.

Servando Carrasco dan Alex Morgan

Pesepak bola wanita Timnas Amerika Serikat, Alex Morgan jatuh hati dengan gelandang Seattle Sounders FC, Servando Carrasco. Keduanya bertemu saat sama-sama latihan di Starfire Sports Complex, awal tahun 2012.

Dua tahun menjalin cinta, Alex Morgan dan Carrasco memutuskan untuk menikah. Keduanya menikah pada 31 Desember 2014, tepat malam pergantian tahun. Pernikahan ini dihadiri oleh semua pemain Timnas Amerika Serikat, baik itu pria atau wanita.

Morgan punya julukan unik di lapangan hijau. Rekan-rekan setim Morgan memberikan julukan unik kepadanya. Nama 'Baby Horse' adalah sebutan yang diberikan kepadanya. Julukan itu merujuk pada usia dan cara berlari Morgan di atas lapangan yang terdengar berderap-derap layaknya seekor kuda.