Liputan6.com, Jakarta - Beberapa atlet Amerika Serikat (AS) menarik banyak perhatian penonton Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Bukan karena aksinya di Rio de Janeiro, melainkan lingkaran-lingkaran merah yang menghiasi turbuh mereka.
Bagi masyarakat Indonesia, lingkaran-lingkaran merah itu tampak tidak asing. Ya, lingkaran itu merupakan tanda yang tersisa usai menjalani pengobatan tradisional bekam.Â
Baca Juga
Pengobatan alternatif yang banyak ditemukan di Indonesia itu ternyata tengah populer di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Peraih medali Olimpiade terbanyak asal Amerika Serikat, Michael Phelps juga memilih cara ini untuk membuat tubuhnya menjadi bugar.
Phelps rela dibekam agar peredaran darahnya lancar selama Olimpiade 2016. Jagoan renang AS itu tidak peduli meski lingkaran-lingkaran merah tersebut membuat tubuhnya tak sedap dipandang.
Advertisement
Sementara pesenam AS, Alex Naddour mengungkapkan bahwa dirinya lebih bugar setelah dibekam. "Ini adalah salah satu rahasia yang menjaga saya tetap sehat. Jauh lebih baik dari uang yang saya keluarkan untuk hal-hal lainnya," ujarnya, dikutip dari Independent.
Di Negeri Paman Sam, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengobatan itu sangat murah, yakni 15 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 200 ribu. Selain para atlet Amerika Serikat, beberapa selebriti dunia, seperti Gwyneth Paltrow dan Jennifer Aniston juga memilih dibekam untuk menjaga kesehatannya.
Tapi, menurut profesor farmakologi Amerika Serikat, David Colquhoun, teknik bekam itu sulit diterima dengan akal sehat. "Menaruh mangkuk hisap di tubuh manusia bisa saja membuat kulit mengerut dan itu membuat peredaran darah meningkat. Tapi ide ini menjadi solusi di dunia medis sangat konyol," ujarnya.
Bekam lazimnya dilakukan menggunakan wadah mangkuk yang diisi dengan api lalu ditungkupkan ke kulit. Efeknya, darah dipaksa keluar dari pori-pori dan menyebabkan kulit bengkak mengikuti bentuk mangkuk. Bekam dipercaya mampu mengeluarkan darah kotor dari tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.Â