Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang bapak membawa anak perempuannya berusia tiga tahun menyaksikan pertandingan badminton untuk kali pertama. Ketika sang anak tidak berkedip melihat pertandingan itu, sang bapak memberitahunya: 'Satu hari nanti Anda akan menjadi seorang pebulu tangkis yang hebat, sangat bagus, dan akan membawa pulang medali emas untuk negara'.
Baca Juga
Advertisement
Kira-kira 24 tahun kemudian, ramalan si bapak sedikit lagi mendekati kenyataan. Sang anak yang bernama Goh Liu Ying itu lolos ke final bulu tangkis nomor ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Berpasangan dengan Chan Peng Soon, Goh Liu Ying melawan pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada laga final di Riocentro Pavilion 4, Rabu (17/8/2016) malam WIB. Goh Chak Wee, ayah Liu Ying, sangat bangga putri sulungnya lolos ke final.
"Kemenangannya merupakan kebanggaan negara dan saya sangat gembira jika dia menang di final," tutur Goh Chak Wee di Batu Berendam seperti dilansir mstar.com.my.
Chak Whee mengungkapkan, dia ingin ketiga anaknya, terutama Liu Ying, cemerlang dalam bulu tangkis. Dia mulai melatih putrinya itu sejak umur lima tahun. Saat berusia 11 tahun, Liu Ying dilatih dengan pelatih profesional. Liu Ying kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Sukan Bukit Jalil, Kuala Lumpurm hingga usia 17 tahun.
Chak Wee mengaku masih tidak percaya anaknya bersama Chan Peng Soon lolos ke final. Apalagi, Liu Yin pernah menjalani operasi pembedahan lutut pada 2014.
"Dia seharusnya pensiun tahun ini. Tetapi, atas dorongan dan semangat dari kami serta pelatih, dia mengarunginya dengan tenang," ujarnya.
"Kami yakin dengan anda Liu Ying," kata ibunya, Yong Oi Lin.
Â