Emas Olimpiade, Bukti Sepak Bola Brasil Belum Mati

Ini adalah gelar kompetitif perdana sepak bola Brasil setelah Copa America 2007.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 21 Agu 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 11:30 WIB
Brasil mengalahkan Jerman pada laga final Olimpiade Rio de Janeiro di Stadion Maracana, Minggu (20/8/2016) pagi WIB (Reuters).
Brasil mengalahkan Jerman pada laga final Olimpiade Rio de Janeiro di Stadion Maracana, Minggu (20/8/2016) pagi WIB (Reuters).

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Selama beberapa tahun terakhir, sepak bola Brasil menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk masyarakat mereka sendiri. Namun, raihan emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 disebut pelatih Rogerio Micale sebagai jawaban atas itu semua.

Seusai Robinho mempersembahkan gelar Copa America 2007, sepak bola Brasil mengalami krisis identitas dan prestasi. Padahal, Brasil tak kehabisan pemain-pemain berbakat di setiap tahunnya. Faktanya, tak ada gelar lagi (selain Piala Konfederasi 2009 dan 2013) yang masuk lemari trofi Brasil.

Sejak itu, penampilan Brasil di berbagai turnamen memang jauh dari kata memuaskan. Puncaknya adalah ketika mereka tampil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014. Meski berstatus unggulan, Brasil justru harus angkat koper dengan cara memalukan.

Brasil yang saat itu dilatih Luiz Felipe Scolari dipecundangi Jerman 7-1 di semifinal. Berbagai rekor buruk tercipta akibat kekalalah itu. Diperparah dengan kekalahan 0-3 Brasil dari Belanda pada laga perebutan posisi ketiga.

Setelah itu, Brasil juga tampil mengecewakan di dua edisi Copa America. Setelah tersingkir di perempat final Copa America 2015, Brasil juga langsung terdepak di fase grup Copa America 2016. Itu mengapa emas Olimpiade 2016 menjadi sesuatu yang berharga bagi sepak bola Brasil.

"Ya, saya yakin ini akan memberikan alasan untuk kebanggaan dan kepercayaan orang-0rang Brasil kepada timnas. Kami tahu ada tanggung jawab besar pada tim Olimpiade. Itu karena betapa pentingnya sepak bola untuk negara ini," tutur Micale seperti dilansir Soccerway.

"Kita bisa melihat ke depan dengan lebih percaya diri, lebih bangga. Sepak bola Brasil tidak mati. Kami memiliki potensi besar dan berharap untuk mencapai hal-hal besar di masa depan."

Harapan untuk Neymar

Brasil mengalahkan Jerman pada laga final Olimpiade Rio de Janeiro di Stadion Maracana, Minggu (20/8/2016) pagi WIB (Reuters).
Brasil mengalahkan Jerman pada laga final Olimpiade Rio de Janeiro di Stadion Maracana, Minggu (20/8/2016) pagi WIB (Reuters).

Penentu kesuksesan Brasil meraih emas Olimpiade 2016 adalah Neymar. Bintang Barcelona itu menjadi pemain vital saat Brasil menaklukkan Jerman dalam final di Estadio Maracana, Minggu (21/8/2016) pagi WIB. Selain mencetak satu gol, Neymar juga menjadi eksekutor penentu Brasil dalam drama adu penalti.

Setelah meraih emas perdana bagi Brasil, kini Micale berharap Neymar bisa mempersembahkan sesuatu yang lebih besar bagi sepak bola Negeri Samba itu. Apalagi, usia Neymar masih cukup panjang untuk mengarungi petualangan bersama Selecao.

"Ia masih 24 tahun, telah memenangkan perak dan sekarang emas. Langkah berikutnya adalah untuk memenangkan Piala Dunia," kata Micale mengenai Neymar yang mengoleksi empat gol di sepanjang turnamen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya