Raih Emas di PON Jabar, Suryadi Ingin Buka Dojo

Suryadi sedang berupaya membangun sebuah dojo profesional di Bandar Lampung.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 20 Sep 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 18:30 WIB
Suryadi
Karateka Suryadi
Liputan6.com, Bandung - Karateka pelatnas mampu unjuk gigi di PON Jawa Barat 2016. Beraksi pada pertandingan kumite nomor -60 kg di GOR Sabuga, Bandung, Selasa (20/9/2016), Suryadi mempersembahkan medali emas untuk kontingen Lampung.
 
Ia tak mendapatkan perlawanan berarti ketika bertarung dengan karateka Sulawesi Selatan, Duhril Ramadhan, di final. Raihan emas dipastikan setelah Suryadi mengamankan kemenangan dengan skor 6-1.
 
 
Ini adalah medali ketiga yang didapat pria kelahiran 4 Juni 1985 itu dari ajang PON. Namun, medali kali ini berbeda dengan dua ajang PON sebelumnya. Pada PON Kalimantan Timur 2008 dan Riau 2012, ia hanya bisa meraih perunggu.
 
"Teman-teman, tim pelatih, dan keluarga punya andil besar dalam kesuksesan saya. Tanpa doa mereka, saya tak akan mencapai hasil ini," kata Suryadi saat sedang berbincang dengan Liputan6.com.
 
Sukses meraih emas membuat Suryadi semakin terpacu mewujudkan keinginannya. Saat ini ia sedang berupaya membangun sebuah dojo profesional di Bandar Lampung.
 
"Di sana masih sangat minim dojo. Harapan saya juga supaya mendapat perhatian dari pemerintah karena saya ingin mengembangkan karate di lampung," ujar Suryadi.
 
"Saya sudah berlatih berlatih di Turki, Jepang, dan Prancis. Nah, saya tak ingin ilmu yang saya miliki hanya disimpan. Saya ingin membaginya ke masyarakat Lampung. Masyarakat di sana begitu antusias dengan karate."
 
"Sayangnya, dojo yang benar-benar membina secara profesional masih sangat minim. Padahal, pembinaan harus dilakukan sejak usia dini karena butuh waktu lama untuk menciptakan karateka-karateka berbakat."
 

Pelatnas

Suryadi sendiri sudah tercatat sebagai karateka pelatnas sejak 2011. Bahkan, saat itu ia sukses mengamankan medali emas saat turun di nomor beregu putra.
 
Jelang SEA Games 2013, ia kembali mendapatkan panggilan pelatnas. Sayang, ia tak bisa memenuhinya karena harus menikah. Baru pada Asian Games 2014 ia kembali memperkuat pelatnas.
 
Bicara awal karier, pria yang juga seorang guru Penjaskes itu sudah menggeluti karate sejak SMP. Awalnya tertarik, Suryadi kini justru sangat mencintai karate.
 
Sementara itu, Sumatera Utara juga sukses mendapatkan emas dari kelas -55 kg. Pahlawan kesuksesan mereka adalan Irwan Budi Sirait. Di final, Iwan menaklukkan Alan Nuary Abdussama (Sulawesi Tenggara) 6-0.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya