PON 2016: Tak Terima Kekalahan Anaknya, Orang Tua Petinju Ngamuk

Kursi dilempar oleh orang tua petinju tersebut ke arah wasit dan ofisial.

oleh Thomas diperbarui 24 Sep 2016, 09:50 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2016, 09:50 WIB
Logo PON Jabar 2016
Logo PON Jabar 2016 (istimewa)

Liputan6.com, Bandung- Ada kejadian unik di pertandingan tinju PON XIX/2016 di GOR Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/9/2016). Orang tua seorang petinju asal Jawa Barat mengamuk usai pertandingan berakhir.

Orang tua petinju Renfry A Beruatwarin ngamuk karena tidak terima anaknya kalah dari Nasrudin (Nusa Tenggara Barat) di kelas 91 kilogram putra.

Dari tiga ronde yang dipertandingkan, Renfry tidak bisa berkutik menahan serangan dari lawannya. Di akhir pertandingan wasit mengangkat tangan Nasrudin sebagai tanda kemenangannya.

Ishak, orang tua Renfry, melempar kursi ke arah wasit, panitia pelaksana, dan round girl yang hendak meninggalkan GOR untuk pulang ke hotel.

Untungnya situasi tidak bertambah buruk karena anggota TNI dan Polri yang melihat kejadian langsung mengamankan situasi. Ishak pun digelandang ke Markas Komando Polres Sukabumi. Atlet dan official dari Kontingen Jabar tidak terprovokasi dengan kondisi tersebut.

"Keputusan wasit dan hakim yang memimpin serta mengawasi pertadingan tidak bisa diganggung gugat. Seharusnya semuanya bisa paham dan menerima keputusan," kata Technical Delegated PON XIX Cabang Olahraga Tinju, Henky Nanlohie kepada Antara, pasca pertandingan sesi kelima itu. (Ant)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya