5 Kiper Tangguh Persib Bandung

Persib Bandung pernah dan memiliki kiper terbaik, salah satunya I Made Wirawan.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Sep 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2016, 09:30 WIB
20150906-I Made Wirawan
I Made Wirawan salah satu kiper terbaik yang memperkuat Persib Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Terkadang, kemenangan sebuah tim bisa didapatkan jika memiliki penyerang yang bagus. Namun, penjaga gawang juga menjadi sosok sentral dalam sebuah kesuksesan tim. Tidak heran jika semua tim berlomba-lomba mendapatkan kiper terbaik, termasuk di Persib Bandung.

Posisi kiper adalah yang paling spesial dari semua posisi di lapangan. Mereka pun memiliki hak istimewa untuk menyentuh bola dengan semua bagian tubuh mereka asal itu dilakukan di dalam kotak penalti.

Mereka juga mendapat perlindungan khusus dari wasit. Sedikit saja menyenggol kiper, wasit akan meniup peluit tanda adanya pelanggaran.

Memiliki kiper hebat tentu menjadi impian semua tim. Maung Bandung bisa dibilang cukup beruntung karena memiliki kiper yang sesuai ekspetasi. Bahkan, bisa dibilang para penjaga gawang tersebut salah satu penentu kesuksean Persib sepanjang musim.

Berikut Liputan6.com mencoba menyimpulkan lima kiper terbaik yang pernah dan dimiliki Persib Bandung saat ini.

Anwar Sanusi

Anwar Sanusi menjadi penjaga gawang yang paling banyak tampil mengawal gawang Persib Bandung. Dia tercatat 11 kali tampil di kompetisi Asia.

Sosok yang kerap disapa Away itu tampil dalam 6 pertandingan Persib di Piala Champions Asia 1995/1996. Bahkan, dia sukses mengantarkan Maung Bandung juara Liga Indonesia pada 1995 lalu.

Kini, Away kembali mengabdikan diri bersama Persib. Dia menjadi pelatih kiper di bawah arahan Djadjang Nurdjaman.

Sinthaweechai Hathairattanakool

Persib pernah merasakan jasa Sinthaweechai Hathairattanakool selama dua musim, yakni 2006 hingga 2008. Di musim pertama di Liga Indonesia, ia masih berlabel kiper Timnas Thailand U-23. Kiper berambut gondrong sebahu itu telah menjadi pujaan bobotoh, walau prestasi tim yang dibelanya jauh dari harapan.

Pada tahun tersebut, kiper yang dikenal dengan nama Kosin ini sering menepi karena cedera. Dia juga pernah mengenakan ban kapten saat Charis Yulianto dan Antonio Claudio tidak sanggup menahan tekanan dari bobotoh dan internal tim.

Kembali ke negaranya dan bergabung bersama Suchao, Kosin berganti nama, yaitu Sinthaweechai Hathairattanakool.

Markus Horison

Bergabung dengan Persib, Markus saat itu tengah mengilap. Dia tampil tangguh bersama PSMS Medan. Salah satu penampilan apiknya yang terkenal kala berkostum Timnas Indonesia di Piala Asia 2007.

Hal serupa juga dia lakukan di Persib. Sayang, dia hanya bertahan semusim, yakni 2011-12. Dia juga hanya mampu membawa Maung Bandung finis di posisi kedelapan klasemen.

Markus kemudian kembali berseragam PSMS Medan pada musim selanjutnya. Nama Markus kini tenggelam dan terakhir tercatat sebagai pemain PSM Makassar pada 2014.

Tema Mursadat

Tubagus Tema Mursadat atau yang biasa disapa Tema Mursadat terkenal dengan ketangguhannya di bawah mistar. Musim gemilangnya adalah saat perkuat Persib pada 2007 sampai 2009 silam.

Tema tampil lumayan apik. Dia bahkan sukses membuat Maung Bandung meraih peringkat tiga setelah pada laga terakhir melawan Persija Jakarta menang 2-1 dan hanya beda selisih gol dengan peringkat dua, Persiwa Wamena.

Kini Tema yang sudah berusia 38 tahun dan masih aktif bermain. Sejak 2013 lalu, Tema bermain untuk Persikabo Bogor.

I Made Wirawan

I Made bisa dibilang jadi kiper yang paling bagus sejak lima tahun terakhir bagi Persib. Bergabung dari Persiba Balikpapan pada 2012 lalu, I Made sudah mengunci posisi di bawah mistar gawang Maung Bandung hingga kini.

Musim 2014 sampai 2015 bisa dibilang jadi puncak kegemilangan kiper berusia 34 tahun ini. Pertama, dia sukses mengantarkan Maung Bandung juara Indonesia Super League 2014.

Kemudian, kiper kelahiran Gianyar itu juga sukses membawa Persib juara Piala Presiden. 2015 Istimewanya, dia juga didaulat sebagai kiper terbaik turnamen.

Sepanjang turnamen Piala Presiden, total I Made melakukan 13 kali penyelamatan, atau rata-rata 1,86 per pertandingan, selain itu I Made juga piawai dalam mengantisipasi bola-bola atas, di mana dia melakukan 13 kali aksi memotong bola.

(I. Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya