Liputan6.com, Sepang - Di paruh kedua MotoGP 2016, kecepatan Yamaha terlihat tak bisa menandingi performa tim-tim lain. Itu yang menjadi penyebab mereka gagal merebut gelar juara dunia pembalap. Valentino Rossi pun mulai gerah dengan fakta tersebut.
Tak seperti musim lalu, dominasi Yamaha di MotoGP 2016 semakin memudar seiring mendekati akhir musim. Padahal, kecepatan mereka sangat baik pada paruh pertama. Dari sembilan seri, lima podium juara sukses direngkuh Yamaha.
Baca Juga
Sialnya, kecepatan mereka tak kembali terlihat setelah jeda paruh musim. Tercatat, podium juara terakhir yang didapat Yamaha adalah saat Rossi memenangkan MotoGP Catalunya, 5 Juni 2016.
Sejak itu, Yamaha terlihat kewalahan menghadapi kecepatan Honda, Ducati, hingga Suzuki. Hal itu yang mendapat sorotan tajam dari Rossi jelang MotoGP Malaysia 2016 di Sirkuit Sepang, Minggu (30/10/2016).
"Kami harus mencoba untuk meningkatkan motor, juga pada penggunaan ban dingin. Kami sangat cepat, tapi kemudian kami menderita, terutama jika dibandingkan dengan Honda," kata Rossi seperti dikutip Motorsport.
Advertisement
Soroti Crutchlow
Di paruh kedua musim ini, Honda yang jauh lebih dominan. Berkat performa ciamik Marc Marquez, Jack Miller, dan Cal Crutchlow, Honda sukses mengamankan enam podium juara dari sembilan balapan terakhir.
Sisanya, podium juara dikuasai Suzuki dan Ducati. Situasi itu membuat Yamaha juga tertinggal dari Honda di klasemen konstruktor. Tercatat, Yamaha masih terpaut 33 poin dari Honda.
"Pada paruh kedua musim, (Cal) Crutchlow meningkat dengan sangat baik dan sangat kuat di Phillip Island. Ia benar-benar jauh dari saya. Ia cepat, tak ada yang bisa saya lakukan. Saya memiliki beberapa kesulitan di paruh kedua," ungkap Rossi.
"Saya berpikir, selain berusaha untuk mendapatkan mesin yang lebih hebat, kita juga harus bekerja pada titik ini. Ini terjadi kepada saya di banyak momen, Misano, Silverstone, dan Aragon. Masalahnya adalah bahwa Honda jauh lebih cepat saat balapan."
Advertisement