Liputan6.com, Manchester - Malam kelam bagi Manchester United setelah kalah dari tuan rumah Fenerbahce di penyisihan grup Liga Europa, Jumat (4/11/2016) dini hari WIB. Ini bukan malam kelam pertama bagi anak-anak asuhan Jose Mourinho sejauh musim ini.
Awal-awal musim terasa berat bagi MU, yang baru diasuh Mourinho. Terlihat belum ada peningkatan signifikan selepas Louis van Gaal dipecat dari kursi manajer The Red Devils.
Baca Juga
Mourinho, yang diharapkan bisa membawa MU kembali berjaya di Liga Premier Inggris, kini kemampuannya mulai diragukan. Faktanya, secara statistik MU asuhan Mourinho malah lebih buruk dari Van Gaal.
Bersama Van Gaal di musim 2015/2016, Setan Merah jauh lebih baik. Total, 20 poin sukses dikantongi The Red Devils hasil dari enam kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan. Sangat berbeda dengan rapor MU bersama Mourinho di musim ini yang hanya meraih 15 poin dari 10 laga.
Advertisement
Kesulitan Cetak Gol di Babak Pertama
Musim ini, MU juga kesulitan mencetak gol di babak pertama. Masalah yang sama juga dialami MU ketika masih ditangani Van Gaal.
Bahkan, The Red Devils sekarang memiliki penyakit baru, yakni kebobolan di awal laga. Ketika kalah 1-2 dari Fenerbahce, MU kebobolan lebih dulu pada menit kedua. Dan itu bukan pertama kalinya terjadi, mengingat ketika dihajar Chelsea 4-0, gawang The Red Devils juga kebobolan lebih dulu pada menit pertama.
Yang lebih parah adalah ketidakmampuan MU untuk pulih setelah tertinggal di awal pertandingan. Sebagai catatan, dalam delapan laga terakhir, sebanyak tujuh pertandingan di antaranya MU gagal mencetak gol di babak pertama.
Van Gaal musim lalu mengalami masalah yang sama, kesulitan mencetak gol di babak pertama. Mourinho tentu tidak ingin MU mengalami nasib serupa musim lalu, yang tentu berdampak pada masa depannya dil Old Trafford.
Advertisement