Liputan6.com, Roma - Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti memuji bekas anak asuhnya, Vincenzo Montella, yang kini menjadi pelatih AC Milan. AS Roma akan menjamu AC Milan dalam lanjutan Liga Italia dini hari nanti, di Stadion Olimpico, Roma.
"Yang saya lakukan normal, sementara kepelatihannya (Montella) luar biasa," kata Spalletti dalam sesi konferensi pers, seperti dikutip dari Football Italia.
Baca Juga
Spalletti mengungkapkan, dirinya menganggap Montella sebagai seorang anak. Karena itu, ia mengaku mengerti betul bagaimana tipikal bermain Montella.
"Saya dengar dia sudah memaafkan saya atas sesuatu yang terjadi di antara kami ketika dia masih menjadi pemain, dan saya senang atas itu. Saat seseorang menjadi seorang ayah, dia akan menyadari situasi dengan lebih baik," katanya.
"Kelebihan utama Montella adalah penguasaan bola. Itu juga yang dia butuhkan semasa dia masih bermain. Dia tidak membutuhkan serangan balik atau umpan-umpan panjang. Dia ingin timnya tetap menguasai bola. Sebagai seorang pemain, Montella sangat cepat dalam berpikir dan dia cerdas."
Namun demikian, Spalletti mengingatkan bahwa Roma lebih difavoritkan ketimbang Milan karena anak asuhnya dibangun untuk menang. Ia pun berharap laga tersebut akan menyuguhkan pertandingan yang menghibur karena masing-masing tim memainkan sepakbola yang baik dan saling menginginkan kemenangan.
"Adil untuk mengatakan bahwa Roma dibangun untuk menang. Fakta bahwa Milan memiliki poin yang sama dengan kami itu menunjukkan kualitas pelatih mereka," ujar Spalletti.
Advertisement
Komposisi Pemain
Mengenai komposisi pemain yang akan diturunkan, Spalletti mengumumkan bahwa Bruno Peres akan kembali bermain, sementara sang kapten Francesco Totti tidak dapat tampil karena demam.
"Musim kami secara keseluruhan sungguh sulit. Kami telah kehilangan cukup banyak poin. Yang terpenting sekarang kami harus fokus dengan keadaan yang sekarang," katanya.
Dalam pertandingan nanti, Roma dapat menurunkan Kevin Strootman setelah hukuman larangan tampil di dua pertandingan yang ia terima atas insiden saat melawan Lazio dicabut.
"Itu sudah kami lupakan. Kita bicara derby lagi nanti di 2017. 2016 sudah berakhir. Kami ingin mengalahkan Milan, dan setelah itu kami akan berpikir untuk mengalahkan Juventus. Apapun bisa terjadi besok. Hasil dari pertandingan ini menjadi penting buat kami, identitas kami, dan tujuan kami," ujar Spalletti mengakhiri.
Abul Muamar
Advertisement