Liputan6.com, Bandung - Helatan turnamen Piala Presiden 2017 menjadi ajang pembuktian bagi para pemain muda berusia U-22 lantaran sebanyak 3 pemain diwajibkan untuk bermain selama 45 menit dalam setiap partai sebagai regulasi ajang ini.
Baca Juga
Beberapa nama sudah mulai muncul dan diproyeksikan untuk mengisi skuat Timnas U-22 Indonesia untuk SEA Games 2017 di Malaysia nanti.
Namun pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menilai jika potensi para pemain muda tim berjuluk Maung Bandung belum terlihat bahkan penampilannya cenderung menurut. Hanya nama Febri Hariyadi yang dianggap bisa menunjukan bakatnya.
Pria yang biasa disapa Djanur ini menjelaskan faktor tekanan dari bobotoh dan status Persib sebagai tim besar menjadi salah satu penyebab para pemain muda tim juara ISL 2014 tampil mengecewakan.
"Enggak gampang buat pemain muda bermain di Persib karena dukungan bobotoh di stadion bisa positif atau negatif dan yang dirasakan oleh mereka saat ini cenderung kepada negatif. Itu kita tekankan tapi intinya harus diatasi oleh pemain itu sendiri untuk bisa menguasai diri agar lebih percaya diri."
"Saya juga bukan tanpa alasan penampilannya justru sebaliknya (menurun), Henhen pertama saat laga perdana lebih bagus tapi kemarin justru malah lebih nervous dan itu dinamika sepakbola," katanya di Mess Persib, Rabu (16/2/2017).
Dia meminta para pemain muda bisa menyerap ilmu dari para seniornya dan dipraktekan di lapangan sehingga potensi yang ada bisa berkembang.
"Tinggal dilihat dalam latihan tinggal buktikan kualitas dan akan ada kesempatan main. Harus bisa segera beradaptasi," beber dia.
Advertisement