Liputan6.com, Liverpool - Hasil buruk kerap diraih Liverpool ketika menghadapi lawan-lawan yang notabene adalah tim gurem. Kondisi tersebut berbeda dengan ketika The Reds menghadapi tim mapan. Bermain dengan klub yang berada di lima besar, pasukan Jurgen Kloop kerap memetik hasil positif.
Baca Juga
Kondisi anomali yang dialami Liverpool, mengundang perhatian dari mantan kapten mereka, Sami Hyypia. Mantan pemain Timnas Finlandia itu menilai, adanya perbedaan gaya bermain antara tim kecil dengan tim besar, menjadi salah satu pemicu anjloknya The Koop ketika menghadapi tim gurem.
“Tim-tim kecil memainkan cara berbeda saat melawan tim lebih besar. Tim-tim besar percaya pada kemampuan mereka dan kualitas mereka untuk menyerang dan mereka tidak selalu bertahan. (Tim kecil) berusaha menekan lewat serangan balik. Dan saya pikir ketika tim bertahan dengan sembilan pemain di kotak sendiri, sulit untuk menembusnya,” kata Hyypia, dilansir situs resmi tim.
Dengan menempatkan banyak pemain di daerah pertahanan yang dilakukan sebagian tim kecil, tidak jarang membuat para pemain lawan dihinggapi rasa frustrasi. Kondisi tersebut, sering dimanfaatkan oleh mereka dengan melakukan serangan balik cepat. Dan kondisi akan semakin sulit ketika tim kecil itu berhasil membobol gawang lawan, yang notabene adalah tim besar.
“Lalu, ketika Anda tidak dalam puncak permainan, Anda bisa frustrasi. Anda harus membuat kesempatan dan tim lain harus membuka. Jika Anda tidak melakukannya, maka sebuah serangan balik atau bola mati atau hal lainnya dapat terjadi dan Anda kebobolan, lalu tertinggal 1-0 sehingga menjadi lebih sulit,” jelas dia.
“Tapi tim-tim seperti Arsenal, Chelsea, (Manchester) United, mereka memainkan permainan sendiri lawan semua tim, tidak peduli apakah ini tim besar atau tim kecil. Saya pikir itu membantu kami main lebih baik melawan tim-tim lebih besar,” lanjutnya.
Advertisement
Dipermalukan Tim Kecil
Sebagaimana diketahui, pada musim ini, Liverpool kerap dipermalukan oleh tim-tim kecil. Kekalahan 0-2 dari Hull City menjadi salah satu contoh bahwa tim yang bermarkas di Anfield itu sering mengalami kesulitan ketika menghadapi tim gurem.
Namun, ketika menghadapi tim besar, Liverpool sukses memetik hasil memuaskan. Tottenham, adalah salah satu tim mapan yang menjadi korban keganasan pasukan Kloop di musim ini.
Liverpool sukses membantai Spurs pada 11 Februari silam, dengan skor akhir 2-0.
(Inov Nastora)
Advertisement