5 Gol Menit Akhir yang Bersejarah, MU Salah Satunya

Di sepak bola, jangan pernah menyerah hingga menit akhir. Partai final Liga Champions antara Manchester United (MU) Vs Bayern contohnya.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 07 Mar 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 06:24 WIB
Teddy Sheringham
Teddy Sheringham menjadi penentu kemenangan Manchester United di final Liga Champions 1998/1999. (sumber: Youtube)

Liputan6.com, Jakarta - Di sepak bola, jangan pernah menyerah hingga menit akhir. Partai final Liga Champions 1998/99 antara Manchester United (MU) Vs Bayern Muenchen jadi contohnya.

Bayern sudah memimpin 1-0 pada menit keenam lewat gol Mario Basler. Setan Merah -julukan MU-  lalu berusaha keras mengejar ketinggalan.

Namun hingga menit 90, usaha itu belum juga membuahkan hasil. Suporter Bayern yang memadati Nou Camp bahkan sudah siap-siap merayakan kemenangan timnya.

Naas, selebrasi kemenangan di final ternyata jadi milik suporter MU. Dua gol MU masing-masing lewat Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer di masa perpanjangan waktu membuat MU meraih trofi Liga Champions.

Selain partai tersebut, sejatinya masih ada banyak partai lain yang bisa jadi peringatan kalau kewaspadaan di menit akhir sangat penting di sepak bola. Apa saja partai tersebut?

Berikut lima partai dengan gol penentu di menit akhir, seperti dilansir sportsxm.

1. Inggris Vs Yunani

David Beckham
Selebrasi David Beckham seusai mencetak gol ke gawang Yunani pada 2001. (sumber: BBC)

Partai Inggris Vs Yunani di Kualifikasi Piala Dunia 2002 menjadi partai unjuk kehebatan David Beckham. Di hadapan 66 ribu penonton yang memadati Old Trafford, Beckham mencetak gol penentu yang membuat Inggris lolos ke Piala Dunia 2002.

Partai Inggris Vs Yunani merupakan salah satu dari dua partai terakhir di Grup 9 Zona Eropa. Inggris harus minimal meraih hasil imbang agar terhindar dari partai play off melawan Ukraina.

Namun Tim Tiga Singa justru tertinggal 1-2 oleh Yunani. Pertandingan pun telah memasuki menit ke-93.

Di menit inilah, keajaiban itu muncul. Inggris mendapatkan tendangan bebas yang dieksekusi sempurna oleh Beckham.

Hasil 2-2 menempatkan Inggris sebagai pemuncak klasemen grup 9 dan terhindar dari partai play off. Sementara, Yunani sendiri tersingkir dan gagal ikut Piala Dunia.

2. Chelsea Vs Barcelona

andres iniesta
Andres Iniesta mencetak gol ke gawang Chelsea sekaligus memastikan langkah Barcelona ke final Liga Champions 2009. (AFP/Lluis Gene)

Drama terjadi di markas Chelsea, Stadion Stamford Bridge pada leg kedua semifinal Liga Champions 2008/09. Andres Iniesta menjadi aktor utama dalam drama tersebut.

Golnya di menit 93 memupus harapan Chelsea untuk masuk ke final Liga Champions. Gol tersebut membuat Barcelona lolos ke final karena unggul produktivitas gol tandang. Sebelumnya di leg pertama di markas Barcelona, kedua tim bermain imbang 0-0.

Iniesta mencetak gol tersebut usai menerima umpan dari Lionel Messi. Pemain berusia 32 tahun itu melesakkan tendangan keras dari luar kotak penalti yang gagal ditahan kiper Chelsea saat itu, Petr Cech.

Pertandingan itu sendiri berlangsung penuh kontroversi karena beberapa keputusan wasit, Tom Hening Ovrebo. Striker Chelsea, Didier Drogba sampai tak bisa menahan emosi dan berteriak pada Ovrebo usai pertandingan.

3. Liverpool Vs Arsenal

MIchael Owen
Michael Owen jadi penentu kemenangan Liverpool atas Arsenal di Final Piala FA 2001/02(Daily Star)

Partai Final Piala FA musim 2001/02 menjadi panggung kehebatan Michael Owen. Bagaimana tidak, lewat dua golnya di menit akhir, Liverpool mengalahkan Arsenal 2-1 dan berhak atas trofi Piala FA.

Liverpool tertinggal lebih dulu setelah Freddie Ljungberg mencetak gol di menit 72. Tertinggal satu gol tidak membuat Liverpool menyerah.

Kerja keras Liverpool mengejar ketinggalan terbayar lunas ketika Michael Owen mencetak dua gol di menit 83 dan 88. Pada Februari 2017, Owen menuturkan dalam kolomnya di Telegraph kalau pertandingan ini adalah pertandingan yang paling ia ingat.

"Yang terbaik sepanjang karier saya. Pertandingan itu saya sering tonton melebihi yang lain dan saya pikir itu adalah pengalaman paling luar biasa selama karier saya," tulis Owen.

4. Manchester City Vs Tottenham Hotspur

img_keegan-4.jpg
Kevin Keegan membawa Manchester City melakukan comeback fantastis di Piala FA 2004 AFP PHOTO/ANDREW YATES

Cerita tertinggal tiga gol lebih dulu namun menang kemudian bukan hanya milik partai AC Milan Vs Liverpool di Liga Champions. Ya, cerita itu juga terjadi di partai Piala FA musim 2004 antara Tottenham Hotspur Vs Manchester City.

The Sky Blues -julukan ManCity- tertinggal lebih dulu usai Spurs mencetak gol lewat aksi Ledley King, Robbie Keane, dan tendangan bebas Christian Ziege. Sekilas, tak ada harapan bagi City untuk menang di pertandingan tersebut. Apalagi, City juga harus bermain dengan 10 orang usai Joe Barton terkena kartu merah.

Namun prediksi itu salah. Di babak kedua, City menggila dengan memborong empat gol sekaligus. Diawali gol Sylvain Distin di menit 49, kemenangan City ditentukan oleh gol John Macken di menit 90.

5. Liverpool Vs West Ham United

Liverpool
Steven Gerrard pahlawan Liverpool di final Piala FA 2005/06(AFP Photo/Paul Ellis)

Liverpool tertinggal 0-2 lebih dulu dari West Ham United di partai final Piala FA musim 2005/06. Namun The Reds akhirnya memenangkan partai tersebut lewat adu penalti.

Steven Gerrard menjadi pahlawan Liverpool di partai tersebut. Golnya di menit 91 memaksa pertandingan berlanjut hingga babak tambahan dan adu penalti.

Liverpool akhirnya keluar sebagai juara setelah unggul 3-1 dalam adu penalti. Tiga penendang West Ham, Bobby Zamora, Paul Konchesky, dan Anton Ferdinand, gagal mengeksekusi bola.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya