Liputan6.com, Manchester - Nasib Anthony Martial bersama Manchester United (MU) tak seperti musim lalu. Di bawah asuhan Louis van Gaal, ia tampil dalam banyak pertandingan. Bersama Jose Mourinho, Martial kini hanya menjadi pilihan kedua.
Ya, Van Gaal adalah sosok yang membawa Martial ke MU pada musim panas 2015. Kala itu, MU harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk merekrutnya dari AS Monaco, yakni 50 juta euro. Ia pun dimainkan dalam 49 laga dan mencetak 17 gol.
Baca Juga
Situasi berbeda harus dihadapi Martial di musim 2016/2017. Hingga Maret 2017, ia baru dimainkan Mourinho dalam 27 laga. Ia juga baru mengemas tujuh gol dan enam assist. Anehnya, keputusan Mourinho tersebut mendapat dukungan dari pelatih timnas Prancis Didier Deschamps.
"Musim lalu, ia bermain dalam cukup banyak laga. Ia juga datang dengan penuh motivasi di Piala Eropa. Mourinho mengharapkan banyak hal darinya, tapi dia tak mampu memenuhi ekspektasi Mourinho di musim ini," kata Deschamps seperti dikutip Mirror.
Akibat jarang dimainkan di MU, Martial pun mulai kehilangan tempatnya bersama timnas Prancis. Sudah cukup lama pemain berusia 21 tahun itu tak mendapat panggilan untuk memperkuat Les Bleus, termasuk untuk laga uji coba melawan Luksemburg dan Spanyol pada akhir Maret ini.
Advertisement
Ancaman Deschamps
Sejatinya, situasi yang harus dihadapi Martial saat ini karena Mourinho lebih percaya kepada Jesse Lingard, Henrikh Mkhitaryan, dan Juan Mata untuk mengisi posisi sebagai gelandang serang di belakang Zlatan Ibrahimovic. Tak heran jika Martial kesulitan bersaing untuk mendapatkan tempat.
"Ia berada dalam situasi yang rumit. Ia mengalami cedera dan kemudian ada perubahan pelatih. Saya tak akan mengatakan saya khawatir ia tak bermain, tapi selama ia tak bermain..." papar Deschamps.
Advertisement