Hubungan dengan Mourinho Ancam Transfer Ronaldo ke MU?

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) disebut sebagai klub terdepan pada persaingan mendapatkan Cristiano Ronaldo. Namun, hubungan pelatih Jose Mourinho dengan bintang Real Madrid itu membuat kepastian transfer ini dipertanyakan.

Sama-sama berasal dari Portugal, relasi Mourinho dan Ronaldo bisa dikatakan turun naik.

Pada periode pertamanya di Chelsea, Mourinho beberapa kali mengkritik perilaku kompatriotnya yang masih membela MU. Dia menilai Ronaldo kerap melakukan diving.

Hubungan Mourinho dan Ronaldo sedikit membaik ketika mereka bekerja sama di Real Madrid. Pada kesempatan ini, Mourinho berkali-kali menyebut Ronaldo tidak hanya sebagai pemain terbaik di bumi, melainkan alam semesta.

Namun, interaksi mereka mendingin pada akhir masa kerja Mourinho bersama Los Blancos. Pelatih berusia 54 tahun tersebut menilai Ronaldo melawan otoritasnya sebagai atasan.

Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan kedua pihak berdamai. Di MU, Mourinho membuktikan bisa melakukannya ketika kembali bekerja sama dengan Juan Mata, pemain yang dijualnya dari Chelsea.

Sebagai pelatih Chelsea
"Ronaldo berbohong dengan menganggap penalti layak diberikan. Dengan berdusta, dia tidak akan mencapai level tertinggi dalam sepak bola."
April 2007

"Dia tidak menunjukkan kematangan sebagai individu. Mungkin Ronaldo mengalami periode sulit pada masa kecilnya, sehingga dia berperilaku seperti sekarang."
April 2007

Sebagai pelatih Real Madrid
"Jika (Lionel) Messi pemain terbaik di bumi, maka Ronaldo pemain terbaik di alam semesta."
Oktober 2012

"Saya mengkritiknya secara taktik karena merasa dia masih bisa berkembang. Tapi Ronaldo tidak terima. Sepertinya dia berpikir sudah tahu segalanya dan tidak membutuhkan pelatih lagi."
Juni 2013

Sebagai pelatih Chelsea (II)
"Saya berusia 30 tahun dan sudah melatih Ronaldo. Bukan Ronaldo yang ini, tapi Ronaldo yang sesungguhnya. Ronaldo yang berasal dari Brasil."
Agustus 2013

"Bagi saya, tiga pemain terbaik sepanjang masa adalah Messi, Pele and Maradona.”
Juli 2016

"Ronaldo tidak membantu keadaan dengan meneriakkan instruksi dari sisi lapangan pada final Piala Eropa 2016. Itu tugas pelatih. Namun, dia sepertinya dilanda emosi karena Portugal tengah memburu sejarah."
Agustus 2016