Liputan6.com, Barcelona - Sesaat setelah sampai di markas latihan Barcelona, Nou Estadi pada 2 Agustus lalu, Neymar menyempatkan diri untuk menyalami satu per satu rekannya di Barcelona. Neymar sebenarnya ingin lebih lama berbincang dengan rekan-rekannya tapi dilarang Ernesto Valverde.
Neymar pun keluar lewat pintu belakang saat meninggalkan markas Barcelona. Ekspresinya datar dan tak memberi keterangan apapun kepada wartawan. Sedikit ada rasa kecewa di hatinya karena tak bisa ikuti latihan terakhir di Barcelona.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa jam setelah momen itu, perwakilan PSG membawa cek 222 juta euro (Rp 3,4 triliun) untuk menembus Neymar dari Barcelona. Neymar pun resmi hijrah ke PSG untuk memecahkan rekor transfer sepanjang masa.
Kenapa Valverde larang Neymar untuk lebih lama bersama rekan-rekannya? Eks pelatih Atletic Bilbao itu sepertinya cukup kesal karena semua rencana yang ada di kepalanya saat menukangi Barcelona buyar.
Bahkan saat pramusim digelar, Valverde begitu yakin bakal tetap punya trio Messi, Suarez dan Neymar (MSN) musim ini. Dia seperti kaget karena Neymar ngotot membelot dari Barcelona.
Di pramusim, Neymar memang menjadi bintang Barcelona. Dia mencetak tiga gol untuk Barcelona dalam dua laga beruntung melawan Juventus dan Manchester United (MU). Neymar juga menjadi inspirator saat Barcelona kalahkan Real Madrid 3-2. Hasil ini membuat Barcelona juara turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) yang berlangsung di Amerika Serikat.
Valverde sepertinya sempat yakin Neymar tak akan kemana-mana. Dia yakin bintang asal Brasil itu tetap setia sehingga membuatnya lupa untuk mengantisipasi taktik cadangan.
Terbukti, Valverde kelimpungan di Piala Super Spanyol melawan Real Madrid. Ini pertandingan sungguhan yang seharusnya menjadi target utama Barcelona.
Dalam dua leg Piala Super Spanyol, Valverde seperti masih meraba-raba kekuatan Barcelona tanpa Neymar. Dia sempat menempatkan Gerard Deulofeu (leg 1) dan Andre Gomes (leg 2) sebagai starter untuk gantikan posisi Neymar. Tak ada satupun dari kedua pemain yang sukses menjalankan perannya.
"Sepertinya ada sesuatu yang hilang dari permainan kami di pramusim setelah hengkangnya Neymar dari Barcelona. Pindahnya Neymar mengubah keseimbangan tim. Kami harus mencari cara baru agar bisa menemukan kembali keseimbangan sehingga bisa kembali menang," kata Valverde usai kekalahan 0-2 dari Real Madrid pada leg 2 Piala Super Spanyol lalu.
Kehilangan Identitas?
Untuk fase awal musim, Barcelona seperti kehilangan identitas tanpa Neymar. Manajemen Barcelona pun seperti kalap mencari pengganti Neymar.
Dua pemain yaitu Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele terus diburu. Namun hingga Sabtu (19/8/2017), belum satu pemain pun terealisasi. Barcelona seperti panik menghadapi situasi hengkangnya Neymar ke PSG. Mengapa kesulitan mencari pengganti Neymar?
Kesalahan laten sudah dilakukan Barcelona sejak masih ditangani Luis Enrique. Eks pelatih Barcelona itu seperti dimanjakan dengan servis trio Messi, Suarez dan Neymar (MSN) di lini depan. Bahkan di musim pertamanya, Enrique langsung sukses merebut 6 gelar.
Enrique seperti lupa jika Barcelona punya tradisi kembangkan pemain La Masia. Pemain semacam Munir El Hadadi, Sergi Samper, Sandro Ramirez dan Carles Arena tak pernah diberi kesempatan untuk bangkit. Sebenarnya, tradisi buruk lupakan La Masia sudah terjadi sejak Josep Guardiola tinggalkan Barcelona 2013 lalu.
Kondisi diperburuk karena tradisi itu tetap tak dilanjutkan penerus Guardiola di Barcelona. Sebagai klub kaya, Barcelona memang mampu melakukan pembelian pemain dengan transfer mahal seperti Neymar pada 2013 lalu. Namun ini menjadi solusi antara saja karena Neymar ternyata tidak cukup lama di Barcelona.
Lalu pembelian buruk musim lalu memperkeruh prospek Barcelona. Lucas Digne, Paco Alcacer, Denis Suarez dan Andre Gomes belum memberi dampak yang fantastis kepada Barcelona. Hanya Samuel Umtiti yang masih bisa diandalkan Barcelona dan boleh disebut sebagai pembelian sukses.
Kepanikan Barcelona menjadi-jadi karena Real Madrid raih sukses. Rival abadi Barcelona itu ciptakan sejarah menjadi satu-satunya klub Eropa yang bisa juara Liga Champions secara beruntun.
Legenda Barcelona, Luis Suarez menilai perburuan terhadap Coutinho bukan solusi. "Barcelona harus bersatu. Mereka harus bekerja keras untuk keluar dari krisis, ada atau tanpa pemain baru," ujar Suarez seperti dikutip Liverpool Echo.
"Kekalahan lawan Real Madrid hanya sejarah kecil dan pembelian pemain seperti Dembela dan Coutinho bukan solusi."
Advertisement
Kaya Alternatif
Yang diperlukan Barcelona saat ini yaitu keberanian untuk mencoba. Sejauh ini, Barcelona tak pernah serius benar memainkan skema permainan tanpa Neymar.
Saat ini, Valverde baru mencoba Gerard Deulofeu dan Andre Gomes sebagai penyerang kiri. Padahal, masih ada Arda Turan, Munir El Hadadi atau Rafinha di posisi tersebut.
Melawan Real Betis di laga perdana La Liga, Senin (21/8/2017) dini hari nanti, kejelian Valverde bakal diuji. Eks pelatih Athletic Bilbao ini harus siap mental jika Barcelona gagal tambah pemain di akhir bursa transfer nanti.
Lagipula, Barcelona sudah mendapatkan tambahan tenaga pada Paulinho. Pemain ini memang bukan penyerang, tapi bisa jadi alternatif untuk menggebrak pertahanan lawan.
Meski kehadiran Paulinho tidak disambut antusias fans Barcelona. Bagi Cules, pembelian Paulinho seperti pembelian panik dari presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Miris, fans Barcelona pun ogah beli jersey dengan nomor Paulinho.
Hanya kemenangan yang bisa membuat Barcelona bangkit kembali. Kemenangan memberi waktu bagi Barcelona untuk menyusun kembali kekuatan agar bisa kembali superior. Bisakah?