Jakarta - Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) memilih tidak menyelidiki Manchester City terkait pelanggaran financial fair play (FFP) pada periode transfer musim panas 2017.
"Tidak ada investigasi ke Manchester City terkait peraturan FFP. Setiap laporan yang menyebutkan penyelidikan semacam itu tidak memiliki dasar," demikian bunyi pernyataan resmi UEFA yang dikutip dari BBC.
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan UEFA menyusul klaim Presiden La Liga, Javier Tebas, yang menuding Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) mendapat sokongan dana dari pihak ketiga untuk segala aktivitas pada periode transfer musim panas 2017.
Presiden La Liga itu menilai Manchester City dan PSG telah menciptakan inflasi dan membuat industri sepak bola menjadi tidak sehat. Javier Tebas lantas mengimbau kepada UEFA agar menyelidiki apakah kedua klub menyalahi aturan FFP.
Publik menganggap wajar tudingan yang dikemukakan Javier Tebas. Manchester City dan PSG adalah kedua klub yang paling banyak menggelontorkan uang untuk memboyong sejumlah pemain sepanjang bursa transfer kemarin.
PSG mengucurkan 238 juta euro (Rp 3,77 triliun) untuk membeli Neymar dan Yuri Berhiche. Manajemen Les Parisiens pun akan kembali merogoh 179 juta euro (Rp 2,85 triliun) guna mempermanenkan status Kylian Mbappe musim 2018-2019.
Sementara itu, kubu Manchester City mengeluarkan 233 juta euro (Rp 3,69 triliun) untuk memboyong total tujuh pemain, antara lain Benjamin Mendy, Kyle Walker, hingga Bernardo Silva.
Sumber: BBC
Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini