Michael Owen Incar Beasiswa Bulu Tangkis

Michael Owen menyita perhatian peserta dan peliput Final Audisi Umum Djarum Bulu Tangkis.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 09 Sep 2017, 21:10 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2017, 21:10 WIB
Final Audisi Umum Djarum Bulu Tangkis
Pebulutangkis muda, Michael Owen sita perhatian di Final Audisi Umum Djarum Bulu Tangkis (Liputan6.com/Bogi Triyadi)

Liputan6.com, Kudus - Michael Owen telah lolos ke tahap final Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017. Satu nama peserta Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, menyita perhatian sebagian peliput acara tersebut. Nama peserta itu adalah Michael Owen.

Namun, Michael Owen peserta Beasiswa Bulu Tangkis ini bukan Michael Owen mantan pemain Liverpool dan Timnas Inggris. Melainkan Michael Owen dari Bandung yang lolos audisi di Kota Cirebon.

Diberi nama Michael Owen, karena sang bapak, Andy Halim, merupakan fans berat eks pemain Real Madrid dan Manchester United tersebut. Sementara sang anak, yang Oktober 2017 nanti berusia 12 tahun tidak terlalu mengenal sosok pemain yang bermain sebagai striker itu.  

"Pernah melihat, tapi saya tidak nge-fans," ucap Owen kepada Liputan6.com di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2017).

Owen mengenal bulu tangkis saat duduk di kelas dua sekolah dasar. Ketertarikannya kepada olahraga tepok bulu itu dimulai setelah kerap diajak sang ayah melihat kakaknya berlatih.

Kendati demikian, Owen baru menyalurkan keinginannya menggeluti bulu tangkis dengan bermain di depan rumah bersama sang ayah. "Saat itu, ada sepupu datang dan melihat kaki Owen. Menurutnya, kaki Owen lincah dan cocok untuk main bulu tangkis. Kebetulan, anaknya juga sudah masuk klub bulu tangkis," cerita Andy.

Owen pun dimasukkan ke klub satelit, SGS, saat duduk di bangku kelas tiga. Namun, tidak lama kemudian ia pindah ke klub Desuari. Untuk menunjang teknik bulu tangkis sang anak, Andy juga mengkursuskan Owen dengan les private. Ia dilatih oleh Agus Purnomo, anak asuh dari Iie Sumirat.



Iie Sumirat adalah anggota the Magnificent Seven bulu tangkis Indonesia pada era 1970-an bersama Rudi Hartono, Liem Swie King, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, dan Ade Tjandra. Dia pernah dua kali meraih medali emas Asian Games 1966 dan 1970, serta Juara Dunia 1976. Iie Sumirat juga memenangkan Piala Thomas 1979.

Les privat tersebut sangat membantu teknik bulu tangkis Owen. Pukulanya baik smes, backhand, maupun dropshoot boleh dibilang sudah sangat bagus untuk ukuran atlet berusia 12 tahun kurang. Bahkan, ia sudah terbiasa menghadapi lawan-lawan yang dewasa. "Bahkan, saya saja kalah sekarang dari Owen," kata Andy, yang juga mantan pemain bulu tangkis.

Ingin ke Djarum

Sebenarnya, di Bandung ada klub bulu tangkis PB Mutiara Cardinal. Namun, Owen menegaskan bahwa dirinya ingin menjadi pemain PB Djarum. "Waktu Lebaran usai pulang dari Bali, saya ajak dia mampir ke Kudus dan foto di depan GOR Kudus. Dia

lalu bilang kepada saya, bahwa Owen ingin jadi pemain PB Djarum," cerita Andy Halim, ayah Michael Owen.  Hal ini dibenarkan oleh Owen. "Saya ingin jadi pemain PB Djarum agar bisa mudah masuk ke Pelatnas PBSI," ucap pengidola
Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Anthony Sinisuka Ginting itu.

Tahun lalu, Owen sudah mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis di Bandung. Tapi, waktu itu dia gagal. Lalu, tahun ini, dia kembali mencoba ikut audisi di Cirebon. "Di Cirebon ternyata Owen lolos Audisi, padahal kita sudah siap ke Purwokerto jika gagal di Cirebon. Pokoknya kita akan kejar kemana aja bisa lolos," ucap Andy yang mengantar Owen ke Kudus dengan mobil dari Bandung bersama sang istri.
 
Owen pun optimistis bisa mendapatkan beasiswa bulu tangkis dan siap hidup jauh dari orangtua. "Dia bilang sudah siap tinggal di Kudus, walau sampai hari ini masuk suka tidur sama mamanya," ujar Andy sambil tertawa.

Susah

Menjauhkan bulu tangkis dari Michael Owen ternyata tidak bisa. Sehari, bocah kelahiran 1 Oktober 2005 ini bisa menghabiskan waktu empat jam dalam sehari untuk berlatih olahraga tepok bulu itu. Aktivitas itu dia lakukan setiap hari. "Daripada diam di rumah, lebih baik saya latihan," ucap Owen, yang tidak suka bermain hp ini.

Bahkan saat tengah ujian, Owen tetap berlatih. "Saat teman-temannya belajar untuk ujian dan sudah tidur, Owen masih berlatih hingga jam 11 malam," ujar Andy.

Meski demikian, hal itu tidak mengganggu prestasi akademik Owen. "Dia matematikanya pintar, dan masih bisa meraih rangking sembilan di sekolah," tutur Andy.

Sebelum ikut audisi di Cirebon dan lolos ke tahap final di Kudus, Owen telah mengikuti seleksi pemain ganda bersama PB Djarum di Jakarta. Ia diseleksi langsung oleh Sigit Budiarto, Juara Dunia Ganda Putra bersama Chandra Wijaya di Glasgow, Skotlandia, pada 1997.

"Sebenarnya dia tidak direncanakan tidak ikut seleksi. Cuma karena dia tidak mau ditinggal sama saya dan kakaknya, jadi dia ikut seleksi pada Juni 2017 lalu. Hingga kini, belum ada pengumuman hasil seleksi itu," imbuh Andy.

Andy menegaskan, lolos atau tidak lolos audisi, Owen tetap akan berlatih bulu tangkis. "Bahkan, mungkin nantinya dia tidak akan sekolah formal," ucapnya.

Pengorbanan


Untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan Michael Owen, Andy Halim kerap mengikutkan putranya ke kejuaraan bulu tangkis lokal. April lalu, Owen meraih juara dua untuk tunggal putra dan juara ganda putra bersama sang kakak dalam sebuah turnamen se-Jawa Barat yang berlangsung di Cikampek, April lalu.

Masih di bulan yang sama, dia kembali juara dua dalam kejuaraan bulu tangkis di Cirebon. "Sekali ikut turnamen, saya harus mengeluarkan dana Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Sementara hadianya paling Rp 250 ribu. Tapi, tidak apa-apa, ini demi

pengalaman dia," ucap Andy yang berprofesi sebagai pegawai sebuah perusahaan seprei di Bandung.Setelah masuk klub Desuari, Owen makin mudah mengikuti kejuaraan nasional. Ini karena namanya sudah terdaftar di PBSI

sebagai anggota klub Desuari. "Setelah pindah klub ternyata kita semakin terbuka dan tahu bagaimana ikut turnamen nasional, karena sebelumnya tidak bisa karena belum terdaftar," papar Andy.

"September nanti, Owen dan kakaknya akan ikut Astec di Jakarta. Tetapi, kalau mendapat beasiswa bulu tangkis Djarum, Owen batal ikut," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya