MotoGP San Marino: Vinales Akui Lemah di Balapan Basah

Marquez sudah tiga kali gagal naik podium di balapan MotoGP yang berlangsung di lintasan basah.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 11 Sep 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 09:12 WIB
MotoGP, Sirkuit Marco Simoncelli
Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales menanti giliran mengikuti sesi latihan bebas pada balapan San Marino Moto GP Grand Prix di Marco Simoncelli Circuit, Misano (9/9/2017). (AFP/Andreas Solaro)

Liputan6.com, San Marino - Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales lemah menghadapi balapan MotoGP di lintasan basah. Dia gagal naik podium di MotoGP San Marino, Minggu (10/9/2017), meski mengawali balapan dari posisi terdepan.

Vinales berada di posisi keempat di MotoGP San Marino dengan waktu menyelesaikan balapan 50 menit 58,124 detik. Dia kalah dari pembalap Ducati, Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso yang fini di posisi kedua dan ketiga. Vinales juga kalah telak dari Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang.

Ini merupakan kali ketiga Vinales gagal naik podium di balapan basah. Sebelumnya, Vinales terjatuh saat balapan basah di MotoGP Belanda, 25 Juni dan finis di posisi keempat MotoGP Jerman, 2 Juli.

"Saya rasa kali ini tidak mengecewakan, terutama setelah kesulitan yang saya hadapi di Jerman dan Belanda saat hujan. Di dua balapan itu, saya kehilangan banyak waktu saat sesi kualifikasi," katanya, dikutip dari GPOne.



"Tapi saat di San Marino, saya menerima umpan balik yang bagus dari kerangka dan beberapa elektronik. Sebenarnya, saya cukup puas karena sulit bisa finis di posisi keempat. Terlebih lagi, Marquez dan Petrucci tampil luar biasa," ujar mantan pembalap MotoGP bersama Suzuki tahun lalu itu.

Masalah Yamaha di Balapan Basah

Namun demikian, rider berusia 22 tahun itu mengungkapkan titik terlemah Yamaha saat balapan basah. Yamaha YZR-M1 dinilai Vinales tidak seimbang dalam hal akselerasi.

"Saya berjuang dengan daya cengkeram, terutama di bagian kiri. Sebenarnya, saya punya banyak risiko terjatuh beberapa kali. Masalah utama kami berasal dari daya tarik," ucapnya.

"Di pengangan kiri, saya seperti memegang es, sangat kaku. Tapi sepertinya, saya tidak punya pegangan di sana. Untuk memperbaikinya, kami harus fokus pada alat-alat elektronik," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya