Legenda MotoGP Kasihan Melihat Kehidupan Rossi

Meski menjadi idola di MotoGP namun Rossi tak pernah tenang.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2017, 11:15 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2017, 11:15 WIB
MotoGP, Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dipastikan melewatkan balapan MotoGP San Marino 2017 di Sirkuit Misano, Minggu (10/9/2017). (Jure Makovec / AFP)

Liputan6.com, Misano - Pengakuan terhadap keberadaan Rossi di kelas elite MotoGP sudah tak terbantahkan lagi. Hampir di setiap akhir pekan, jutaan pasang mata di dunia rela menantikan ajang balap kuda besi di MotoGP hanya untuk menyaksikan sang idola mengaspal di lintasan.

Bahkan hampir di setiap putaran atribut bertuliskan Rossi terpampang di tribun. Kedatangan mereka tidak hanya untuk memberikan dukungan saja, lantunan doa pun mengiringi kariernya di lintasan balap.

Meskipun loyalitas penggemar terkadang sering berlebihan, tapi pada dasarnya mereka hanya ingin melihat Rossi meraih kesuksesan di dunia balap motor.

Sayangnya, penantian panjang fans melihat pemilik nomor 46 merebut gelar juara ke-10 di musim ini pun kembali tertunda lantaran Rossi mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada bagian kaki kanannya.

Kendati demikian, penggemar tetap memberikan dukungan serta motivasi yang besar kepada Rossi. Itu terlihat saat dia meninggalkan rumah sakit pascamenjalani operasi. Terlepas dari hal itu, Franco Morbidelli merasa kasihan kepada Rossi yang tidak bisa menjalani kehidupan dengan normal.

"Rossi tidak bisa menjalani kehidupan normal. Dia tidak bisa hanya berjalan di sepanjang pantai. Berbeda ketika saya melakukannya, karena hanya beberapa orangyang meminta foto atau tanda tangan. Saya beruntung bisa menikmatinya," kata Morbidelli seperti dikutip dari Speedweek.

Pembalap yang tergabung di Akademi VR46 itu menambahkan, usia Rossi yang sudah menginjak 38 tahun membuatnya semakin sulit untuk melawan generasi muda. Karena setiap tahun pasti ada pembalap yang naik kelas.

"Mengemudi di kelas MotoGP memang menantang, tapi penting juga untuk memiliki hal lain dalam hidup. Hal ini juga sangat bergantung pada perlombaan itu sendiri, pada setting mesin dan apakah Anda merasa baik dan berjuang untuk hasil yang baik," tutur Morbidelli. (David Permana)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya