3 Laga Ini Buktikan Kehebatan Zidane Bersama Real Madrid

3 pertandingan Real Madrid dimana Zinedine Zidane menunjukkan taktik jitunya

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 15 Okt 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2017, 19:30 WIB
Real Madrid, Juventus, Liga Champions
Pemain mengangkat pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, saat merayakan keberhasilan meraih gelar ke-12 Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol (4/6). Real Madrid menjadi juara usai mengalahkan Juventus 4-1. (EPA/Fernando Villar)

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid berhasil meraih kesuksesan setelah ditangani Zinedine Zidane. Sejak pria asal Prancis ini mengambil alih tim pada Januari 2016, Madrid telah memenangkan Liga Champions dua kali dan La Liga sekali.

Saat itu, ia ditunjuk sebagai pengganti Rafael Benitez yang dipecat. Sebelumnya, ia bertugas sebagai pelatih tim Castilla pada Juni 2014-Januari 2016.

Zidane, kemarin, sudah mencatatkan laganya yang ke-100 sebagai pelatih Real Madrid. Terlebih, momen itu ditandai dengan kemenangan saat melawat ke markas Getafe pada pekan kedelapan Liga Spanyol 2017/2018 di Coliseum Alfonso Perez.

Zidane lebih dikenal sebagai pelatih hebat dengan kemampuan manajemen ketimbang jadi juru taktis. Namun, dalam beberapa pertandingan Zidane juga mampu menunjukkan ketajaman strateginya membantu timnya meraih kemenangan.

Ada 3 pertandingan dimana saat itu Zidane memamerkan pemahamannya tentang permainan sepak bola, dan pastinya membuat Real Madrid menang.

Real Madrid vs Sevilla

20170116-Sevilla-Real-Madrid-Liga-Spanyol-AP-AFP
Gelandang Real Madrid, Toni Kroos berusaha membawa bola dari kejaran pemain Sevilla, Vicente Iborra pada lanjutan La Liga Spanyol di Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol, (15/1). Sevilla menang atas Real Madrid dengan skor 2-1. (AP Photo/Angel Fernandez)

Saat itu, skuat asuhan Jorge Sampaoli, bermain sepakbola hebat di Spanyol. Mereka ada di posisi 3 teratas di La Liga saat menghadapi Real Madrid di babak 16 besar Copa Del Rey.

Sevilla ketika itu dianggap sebagai tantangan berat bagi Real Madrid saat leg pertama berlangsung di Santiago Bernabeu.

Pada laga itu, Zidane mengejutkan semua orang saat menurunkan pemainnya, dengan tidak memasukan trio BBC (Bale, Benzema dan Cristiano Ronaldo). Dia malah menempatkan Morata, Asensio dan James di lini depan.

Gol pertama dicetak James setelah menerima umpan Casemiro. Real Madrid bahkan mampu mencetak 3 gol di babak pertama, karena Sevilla tampak kehilangan ide.

Barcelona vs Real Madrid

Real Madrid, La Liga, Karim Benzema
Striker Real Madrid, Karim Benzema, berusaha melewati pemain Barcelona di Stadion Santiago Barnabeu, Madrid, Minggu, (23/4/2017). Karim Benzema resmi memperpanjang masa bakti bersama Los Blancos hingga Juni 2021. (AFP/Gerard Julien)

Ini adalah Clasico pertama Zidane sebagai manajer. Barcelona ketika itu berada di puncak klasemen La Liga dan sudah mencatat 39 laga tak terkalahkan.

Sementara itu, Madrid mengalami fase sulit karena mereka telah memecat Benitez. Sedangkan kapasitas Zidane masih diragukan banyak pihak. Namun, semuanya berubah saat Zidane membuangkam semua kritiknya. Real Madrid memulai dengan 4-3-3, dan membiarkan Barcelona menguasai bola.

Casemiro dikerahkan sebagai gelandang bertahan dan tugasnya menjaga Messi. Barcelona memimpin melalui Pique, namun Real Madrid menyamakan kedudukan melalui Benzema. Ronaldo akhirnya mencetak gol kemenangan usai mendapat umpan silang dari Bale.

Statistik permainan 66% untuk Barcelona dan 34% untuk Real Madrid. Namun, Real masih mampu menciptakan peluang sebanyak Barcelona.

Zidane dengan taktik yang jitu telah mengakhiri deretan tak terkalahkan Barcelona dan juga memastikan bahwa suasana di sekitar Real Madrid berubah untuk selamanya.

Atletico Madrid vs Real Madrid

Atletico Madrid vs Real Madrid
Striker Real Madrid, Gareth Bale (kiri), berduel dengan pemain Atletico Madrid, Angel Correa, pada laga pekan ke-12 La Liga Spanyol di Estadio Vicente Calderon, Sabtu (19/11/2016). (AFP/Curto De La Torre)

Real Madrid gagal untuk menang di La Liga melawan saingan satu kota mereka selama 3 musim berturut-turut saat mereka mengunjungi Vincente Calderon. Tugas mereka dibuat lebih sulit karena tidak adanya Pepe, Ramos di lini pertahanan; Casemiro, Kroos di lini tengah, dan Benzema di lini depan.

Namun, Zidane sudah menyiapkan rencananya. Nacho dan Varane dimainkan di lini pertahanan, dan Kovacic, Isco di lini tengah, serta Vazquez menggantikan Benzema.

Zidane menggunakan formasi 4-1-4-1 bukan 4-3-3. Penyebaran taktik ini membuat Real Madrid memenangkan pertarungan lini tengah dan sukses membendung serangan Atletico.

Real Madrid menang 3-0 pada laga itu. Zidane kembali menemukan jalan dan memastikan Real Madrid mengambil langkah penting dalam mengejar gelar La Liga. Dia baru saja mengalahkan pelatih Atletico, Simeone, dengan beberapa taktik hebatnya sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya