Liputan6.com, Jakarta- Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi meminta publik tidak menyudutkan lembaga Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam insiden meninggalnya suporter Persita Tangerang, Banu Rusman akibat bentrokan dengan suporter PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Bogor, Rabu (11/10).Â
Baca Juga
Banu meninggal setelah dikeroyok suporter PSMS Medan yang diduga merupakan anggota TNI. Banu yang masih berusia 17 tahun wafat akibat pendarahan otak.
Advertisement
"Mohon maaf jangan sudutkan TNI. Persoalannya bukan TNI, kejadiannya bukan hanya TNI," ujar Edy dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Menpora, Imam Nahrawi di Kemenpora, Senin (16/10/2017).
Edy tidak menampik jika ada suporter TNI dalam pertandingan tersebut. Itu terlihat dari pakaian suporter PSMS Medan yang merupakan seragam olahraga TNI.
Ke depannya, Edy menegaskan bakal melarang suporter TNI untuk datang ke stadion secara kolektif. "Saya selaku panglima Kostrad, akan melarang mereka melakukan itu sebagai suporter yang bersifat kolektif," kata Edy.
Lebih lanjut, Edy menuturkan proses investigasi masih terus berlangsung. Ia pun menegaskan proses investigasi itu akan transparan.
"Apakah pernah prajurit tertutup? TNI terbuka karena kejadiannya saja berlangsung di muka umum," ujar Edy mengakhiri.