Kebijakan Transfer Surabaya Fever Menuai Kritikan

Apa yang menyebabkan pelatih Merah Putih Samator mengkritik kebijakan transfer Surabaya Fever?

oleh Andhika Putra diperbarui 28 Nov 2017, 21:05 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 21:05 WIB
Basket Putri, Surabaya Fever
Para pebasket Surabaya Fever (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Makassar - Kebijakan transfer Surabaya Fever menuai kritikan dari pelatih Merah Putih Samator Jakarta, Nina Yunita. Dia menilai langkah Fever yang kerap mengambil pemain terbaik dari klub-klub pesaing bakal berefek buruk untuk kompetisi basket putri di Indonesia.

"Kalau Surabaya Fever masih suka mengambil pemain terbaik dari setiap klub, pada akhirnya tim lain hanya memperebutkan tempat kedua atau ketiga pada setiap seri," ujar Nina kepada Bola.com, Selasa (28/11/2017).

Surabaya Fever menjadi tim dengan kedalaman skuat terbaik pada Srikandi Cup 2017. Bahkan lima pemain tim nasional Indonesia ada dalam skuat asuhan Wellyanto Pribadi.

Gabriel Sophia, Lea Kahol, Nathania Claresta Orville, dan Sumiyati merupakan penggawa tim nasional basket putri Indonesia pada SEA Games 2017 di Malaysia yang ada di skuat Surabaya Fever.

Teranyar, Surabaya Fever merekrut Natasha Debby yang merupakan pemain terbaik klub Sahabat Semarang musim lalu.

Nina menyebut dengan berkumpulnya pemain tim nasional di Surabaya Fever bisa membuat mental pebasket muda di tim lain bisa terganggu.

"Kalau pemain muda bertemu dengan tim Surabaya Fever yang isinya semua pemain tim nasional tentu mereka akan merasa takut sebelum bertanding," tutur mantan pebasket nasional tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya