Masa Depan Rossi di MotoGP Tergantung Aksi Vinales

Jika Vinales tampil begitu kompetitif, mungkin Rossi akan memutuskan pensiun dari MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 03 Des 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 14:00 WIB
Maverick Vinales, Valentino Rossi, MotoGP
Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales (kanan) dan rekan setimnya, Valentino Rossi, merayakan podium MotoGP Australia 2017 di Sirkuit Phillip Island. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - MotoGP 2017 menjadi tahun terburuk bagi Movistar Yamaha. Pasalnya, tak ada satu pun wakil yang bersaing demi gelar juara. Peluang Yamaha bahkan sudah tertutup jauh sebelum musim berakhir.

Padahal, awalnya banyak yang optimistis dengan duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales di MotoGP 2017. Keduanya disebut sebagai kolaborasi luar biasa. Rossi bisa menawarkan pengalamannya dan Vinales disebut-sebut memiliki bakat istimewa.

Keyakinan publik semakin menjadi-jadi dengan hasil tiga balapan pertama musim 2017. Vinales mampu merebut dua kemenangan dan Rossi menjadi satu-satunya pembalap yang meraih podium beruntun dalam tiga balapan pertama.

Sayang, setelah tiga balapan pertama, keduanya malah kesulitan bersaing di barisan depan. Hasilnya, Yamaha pun harus gagal bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia. Bahkan, mereka hanya bisa menempatkan pembalap mereka di urutan ketiga dan kelima klasemen akhir.

Bukan tak mungkin hasil itu yang akan dijadikan The Doctor sebagai bahan pertimbangan soal masa depannya di MotoGP. Namun, legenda balap Giacomo Agostini juga menyebut rapor Vinales punya andil dalam masa depan Rossi.

"Ia menyukai dua ban dan suka membalap. Tapi jika hanya finis kelima atau keenam, lebih baik untuk pensiun. Ia ingin melanjutkan, tapi sebelum memutuskan ia akan melihat bagaimana Yamaha di awal musim," kata Agostini, dilansir Tuttomotoriweb.

 

Duet yang Buruk

Sejauh ini, perbandingan antara penampilan Vinales dan Rossi belum begitu mencolok. Faktanya, Vinales juga masih kesulitan beradaptasi dengan motor YZR-M1 meski meraih hasil bagus dalam setiap uji coba.

"Itu juga bergantung pada hasil rekan setimnya. Jika Vinales menang dan Valentino menjauh, itu berarti berhenti menjadi kompetitif," ia menambahkan.

Terlepas dari hal itu, harus diakui bahwa duet Rossi dan Vinales berjalan tak cukup baik di musim lalu. Sejak 2008, biasanya ada salah satu pembalap Yamaha yang bersaing untuk memperebutkan gelar juara. Pada lima kali kesempatan, Yamaha jadi juara yaitu 2008, 2009, 2010, 2012 dan 2015. Sisanya empat kali jadi runner up pada 2011, 2013, 2014 dan 2016.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya