Liputan6.com, Madrid - Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, menyesali kegagalan timnya lolos ke 16 besar Liga Champions. Namun, Simeone menegaskan, kegagalan tersebut bukan bencana bagi tim berjuluk Los Colchoneros ini.
Menurut Simeone, penyelesaian akhir yang buruk jadi penyebab kegagalan Atletico Madrid. Di pertandingan terakhir Grup C, Antoine Griezmann dan kawan-kawan harus puas bermain imbang 1-1 kontra tuan rumah Chelsea di Stamford Bridge dini hari tadi WIB.
Advertisement
Baca Juga
"Sepak bola adalah soal penyelesaian akhir dan akhirnya sudah jelas bahwa kami belum melakukannya di Liga Champions tahun ini dan kami membayar akibatnya," kata Simeone seperti dilansir Reuters.
"Kami tidak mencari-cari alasan. Kami bertanggung jawab atas tidak lolosnya kami dari grup. Sulit untuk dijelaskan," ujarnya.
Di bawah Simeone, Atletico Madrid sesungguhnya cukup bersinar di kompetisi Liga Champions. Simeone mengantarkan klub sekota Real Madrid ini menjadi finalis Liga Champions, yakni pada 2014 dan 2016.
Bukan Bencana
Akan tetapi, Atletico Madrid selalu gagal di dua partai puncak kompetisi antarklub elite Eropa itu. Sementara di klasemen akhir Grup C, AS Roma jadi juara grup dengan mengumpulkan 11 poin dan Chelsea juga mengoleksi 11 poin, tapi berstatus runner up karena kalah dalam head to head.
"Tidak enak tersingkir dari Liga Champions, tapi masih ada musim yang panjang di depan. Kami akan dinilai pada akhir musim ini. Ini bukan bencana. Ini adalah situasi yang bisa terjadi," kata dia.
Finis di peringkat ketiga membuat Atletico Madrid akan melanjutkan kiprah mereka di babak 32 besar Liga Europa. Atletico Madrid pernah juara Liga Europa atau Piala UEFA pada 2009-2010 dan 2011-2012.
Sementara itu, di klasemen sementara Liga Spanyol, Atletico Madrid berada di urutan ketiga. Mereka masih punya kans untuk menjadi penantang gelar, karena tertinggal enam poin dari Barcelona, yang memuncaki klasemen.
Advertisement