Alasan Gede Widiade Tak Lagi Jadi Petinggi Bhayangkara FC

Gede Widiade mengaku sudah tidak punya hubungan dengan Bhayangkara FC dan akan fokus mengurus Persija.

oleh Tyo Harsono diperbarui 13 Des 2017, 20:09 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 20:09 WIB
Persija Jakarta, The Jakmania Store
Presiden Persija Jakarta, Gede Widiade melakukan sesi foto pada salah satu gerai The Jakmania di Percetakan Negara, Selasa (12/9/2017). Persija dan The Jakmania resmi meluncurkan 43 store di Jabodetabek. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Jakarta - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, membantah masih memiliki hubungan dengan Bhayangkara FC. Gede Widiade mengaku saat ini hanya berkonsentrasi mengurus tim Macan Kemayoran.

Baca Juga

  • Tinggalkan Bhayangkara FC, Spaso Pamitan Lewat Medsos
  • Bhayangkara FC Masih Tutup Mulut soal Rekrutan Anyar
  • Bhayangkara FC Ingin Berkandang di Stadion PTIK

Kabar mengenai keterlibatan kembali Gede Widiade di Bhayangkara FC berembus kencang setelah terlihat di acara perayaan juara Liga 1 2017 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Selasa (12/12/2017).

Akan tetapi, Gede Widiade langsung menampik kabar tersebut. Menurut Gede Widiade, dia hanya datang sebagai tamu kehormatan karena punya kontribusi untuk Bhayangkara FC. Ia mengaku tak menjabat apa-apa di klub tersebut, dan fokus mengurusi Persija Jakarta sebagai direktur utama.

"Kemarin itu di Mabes Polri ada dua acara, selebrasi juara dan peresmian lapangan PTIK. Saya diundang sebagai orang yang punya kontribusi untuk Bhayangkara FC. Saya yang mendirikan Bhayangkara FC," ungkap Gede Widiade ketika ditanyai Bola.com di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/12/2017).

"Selain itu, saya juga orang yang merenovasi lapangan PTIK. Kemarin saya diundang sebagai tamu kehormatan. Saat ini, saya tidak punya saham lagi di Bhayangkara FC. Tolong jangan ada spekulasi, saya sebenarnya ingin berhenti mengurusi sepak bola dan hanya fokus ke Persija," tambahnya.

Sebelum menjadi Direktur Utama Persija, Gede Widiade memang sempat menjadi donatur untuk Bhayangkara FC selama dua tahun. Pengusaha asal Bali tersebut meninggalkan klub berjulukan The Guardian itu pada akhir 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya