Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung terus menggenjot kondisi fisik para pemainnya usai libur panjang setelah kompetisi Liga 1 2017. Liburan telah berakhir bagi para penggawa tim berjulukan Maung Bandung itu.
Terjadi penurunan dalam kondisi kebugaran para pemain Persib setelah liburan. Namun, bagi tim pelatih Persib, fakta tersebut dianggap wajar.
Advertisement
Baca Juga
"Seperti biasa di masa pramusim ini kami bikin latihan conditioning untuk pemain. Mulai dari secara umum nanti akan ke lebih spesifik. Mulai dari latihan aerobik untuk conditioning fisik sampai nanti semakin mengerucut," kata Pelatih Fisik Persib, Yaya Sunarya.
"Kalau ada penurunan saya pikir normal. Tapi, saya lihat enggak terlalu drop, karena mereka juga bisa menjaga kondisi di masa liburan kemarin," tambah Yaya.
Dalam sesi latihan kemarin, Yaya mengaku cukup bisa melihat bagaimana kondisi pemain. Tapi, dia tidak mau memaksakan para pemain naik level kebugaran secara drastis.
Program Latihan
Menurut Yaya, program latihan bakal meningkat seiring berjalannya waktu. Jika sesuai rencana pada awal tahun kondisi para pemain sudah bisa mencapai target.
"Saat ini kita hanya latihan 50-70 persen seperti itu tapi pemain masih bisa dalam kondisi bagus untuk melakukan latihan latihan berikutnya. Artinya mereka tidak terpengaruh dengan kondisi fisik," paparnya.
"Sampai akhir Desember ini kita tetap ada peningkatan kondisi fisik ini, hanya porsinya saja berbeda beda. 100 enggak, tapi minimal kita mengarah kesana. Kalau misalnya 100 persen saya pikir yang dikhawatirkan kita punya program tapi waktunya mepet malah akhirnya pemain cedera karena kita memaksakan diri," jelas Yaya.
Advertisement
Persiapan Piala Presiden 2018
Disinggung soal program khusus untuk Piala Presiden 2018, Yaya mengaku mengikut instruksi Roberto Carlos Mario Gomez, arsitek anyar Persib. Saat ini, pelatih asal Argentina itu menekankan agar pemain bekerja keras dan meningkatkan kerjasama serta kekompakan.
"Tadi juga kami mengobrol sama pelatih lebih menekankan kerja keras tentunya, kebersamaan, kekeluargaan seperti itu dan untuk mencapai itu, bukan berarti kami harus betul-betul menaikan secara frontal," tutur Yaya.
"Tentunya harus sesuai dengan program yang jelas dan terencana. Kami levelnya mau di mana mau di Januari atau Februari, jadi ada curve-nya," jelas dia.