4 Pemain AC Milan yang Tak Pantas Bergaji Tinggi

AC Milan melakukan revolusi tim musim lalu.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 01 Jan 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2018, 10:00 WIB
Coppa Italia, Inter Milan, AC Milan
Striker AC Milan, Patrick Cutrone, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Inter Milan pada laga perempat final Coppa Italia di Stadion San Siro, Rabu (27/12/2017). AC Milan menang 1-0 atas Inter Milan. (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Milan - AC Milan melakukan revolusi besar-besaran sejak diakuisisi oleh pengusaha Tiongkok, Yonghong Li. Di bursa transfer musim panas lalu, 230 juta euro digelontorkan untuk mendatangkan 11 pemain baru.

Mereka adalah Leonardo Bonucci, Andre Silva, Nikola Kalinic, Franck Kessie, Lucas Biglia, Fabio Borini, Ricardo Rodriguez, Mateo Musacchio, Andrea Conti, dan Antonio Donnarumma. Revolusi dilakukan guna membawa tim kebanggaan Kota Milan itu berjaya kembali seperti dulu.

Namun kenyataannya, I Rossoneri terseok-seok musim ini. Mereka baru mengumpulkan 25 poin dalam separuh musim atau 19 pertandingan yang sudah berjalan, dan terpaku di peringkat 11 klasemen.

Kondisi ini membuat tim asuhan Gennaro Gattuso nyaris mustahil untuk meraih gelar scudetto, seperti yang diharapkan di awal musim.

Bahkan kini, untuk sekadar mencapai posisi empat besar saja pun, AC Milan tetap sulit. Jarak mereka dengan peringkat empat yang diduduki AS Roma, saat ini terpaut 14 poin. AS Roma bahkan masih memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan. Hasil ini tentu saja sangat disayangkan.

Terlebih lagi, Diavolo cukup royal menggelontorkan uang demi perbaikan klub. Tak cuma menghabiskan uang untuk belanja pemain, raksasa Italia itu juga menggaji pemainnya dengan bayaran tinggi.

Jika dilihat dari performa dan kontribusi yang diberikan, ada beberapa pemain AC Milan yang tak layak digaji tinggi. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

1. Leonardo Bonucci (7,5 juta euro)

Leonardo Bonucci merupakan pemain yang gajinya paling tinggi di AC Milan saat ini. Tidak hanya di AC Milan, tapi juga di Serie A. Bergaji 7,5 juta euro per musim, nilai tersebut hanya setara dengan gaji Gonzalo Higuain di Juventus.

Pantaskah gaji setinggi itu untuk Bonucci? Jika dilihat dari nama besar yang ia torehkan selama tujuh musim bersama Juventus, mungkin pantas. Tapi jika dilihat dari kiprahnya musim ini bersama AC Milan, rasanya sangat jauh dari kata layak.

Kebobrokan AC Milan saat ini memang bukan salah Bonucci seorang. Namun setidaknya, bek 30 tahun itu seharusnya bisa lebih berjuang mati-matian mengawal lini pertahanan I Rossoneri. Bek berpengalaman sekelas dirinya semestinya mampu memimpin rekan-rekannya untuk membentuk benteng pertahanan yang tak mudah ditembus lawan, apalagi lawan yang di atas kertas jauh lebih lemah.

Gaji tinggi, plus perlakuan istimewa dari klub yang menjadikannya kapten di awal kedatangan, yang mau tak mau membuat Riccardo Montolivo pasrah, benar-benar tidak sepadan dengan kontribusi yang diberikan Bonucci untuk AC Milan.

2. Gianluigi Donnarumma (6 juta euro)

Penampilan kiper muda satu ini juga tidak begitu bagus sampai sejauh ini. Ketangguhannya menjaga gawang tidak sesepektakuler layaknya Gianluigi Buffon (Juventus), Keylor Navas (Real Madrid), Manuel Neuer (Bayern Muenchen), atau Ederson Moraes (Manchester City). Pendeknya, kemampuannya belum terbukti.

Lihat saja, musim ini, gawang AC Milan tampak begitu mudah kebobolan. Terlepas dari kacaunya lini pertahanan yang dikawal Bonucci dan kawan-kawan, Donnarumma terbilang sangat jarang melakukan penyelamatan penting, apalagi gemilang.

Dalam beberapa pertandingan, ia juga tampak mudah dipecundangi penyerang-penyerang lawan. Total AC Milan sudah kebobolan 27 gol di Serie A dalam separuh musim yang sudah berjalan. Celakanya, jumlah kebobolan itu lebih banyak dari gol yang dicetak anak-anak asuh Gattuso.

Meski begitu, AC Milan tetap memperlakukannya spesial. Agar tak hengkang, gajinya dinaikkan berlipat-lipat. Yang semula tak sampai 1 juta euro, kini menjadi 6 juta euro per musim. Kebijakan itu diambil saat penandatanganan kontrak barunya musim panas lalu. I Rossoneri yakin kiper 18 tahun ini bakal menjadi kiper tangguh di masa depan.

3. Lucas Biglia

Mantan kapten Lazio ini diberi gaji 3,5 juta euro per musim oleh AC Milan. Nilai yang cukup sepadan sebenarnya untuk ukuran pemain sekelas Biglia yang sukses selama empat musim bersama I Biancoceleste.

Akan tetapi, sampai sejauh ini, nilai gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diperbuat Biglia untuk AC Milan. Pemain yang dibeli seharga 17 juta euro ini baru tampil sebanyak 808 menit dalam 13 kesempatan tampil di Serie A. Ia belum memberi kontribusi gol maupun assist sama sekali.

Cedera yang menerpa Biglia di awal musim sangat berpengaruh. Meski sudah pulih, gelandang Argentina itu tak kunjung kembali ke performa terbaiknya. Jangankan menjadi teladan bagi gelandang muda seperti Franck Kessie, mendapatkan tempat reguler saja ia kesusahan.

Nasib Biglia pun semakin tak jelas sejak kedatangan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru AC Milan. Terhitung sejak 27 November, pemain berusia 31 tahun itu hanya bermain 25 menit dalam dua pertandingan. Ia tidak dimainkan sama sekali dalam tiga pertandingan lainnya.

4. Nikola Kalinic

Seperti halnya Biglia, Nikola Kalinic juga demikian. Ia juga digaji 3,5 juta euro per musim oleh AC Milan. Situasi yang dihadapi penyerang Kroasia ini pun tak jauh berbeda dari Biglia. Ia kerap dihantam cedera, dan performa terus naik turun.

Namun, Kalinic masih lebih beruntung. Terutama sejak kedatangan Gattuso, penyerang 29 tahun ini lebih sering diandalkan sebagai starter ketimbang Andre Silva dan Patrick Cutrone di Serie A. Sayangnya, kontribusinya masih sangat minim. Ia baru mencetak empat gol dan dua assist dalam 16 penampilan. Sungguh jumlah gol yang jauh dari ekspektasi AC Milan yang merekrutnya dari Fiorentin seharga 25 juta euro musim panas lalu.

Yang lebih parah, catatan Kalinic ini tidak lebih baik dibanding penyerang binaan akademi AC Milan, Patrick Cutrone. Selain di Serie A, ia bahkan sama sekali belum mencetak gol di kompetisi lain seperti Liga Europa dan Coppa Italia. Bandingkan dengan Cutrone, yang sudah mencetak sembilan gol serta dua assist di semua kompetisi. (Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya