Bali United, Destinasi Baru Pariwisata di Pulau Dewata

Prestasi gemilang Bali United tak lepas dari dukungan luar biasa suporter mereka

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Feb 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 22:00 WIB
Piala Presiden 2018 : Madura United Vs Bali United
Pemain Bali United saat pertandingan melawan Madura United pada laga Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (3/2/2018). Bali United menang adu penalti 5-4 atas Madura United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Kuta - Bali United sudah berdiri hampir tiga tahun lamanya. Meski terbilang masih muda, klub berjuluk Serdadu Tridatu ini, mampu menunjukkan taringnya di kancah sepakbola nasional. Bali United yang berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional menjadi tim yang sarat prestasi.

Pada musim Liga 1 2017, klub asuhan Widodo Cahyono Putro itu nyaris keluar sebagai jawara di hajatan yang dikelola PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut. Meski memiliki poin sama dengan Bhayangkara FC sebagai pemuncak klasemen, namun Bali United kalah head to head dengan tim yang kala itu bermarkas di Stadion Patriot Chandrabaga itu.

Kini, Irfan Bachdim dan kawan-kawan mendapat kesematan berlaga di kancah Asia. Mereka mendapat tiket di Liga Champions Asia meski pada akhirnya harus turun kasta ke gelaran AFC setelah gagal di babak penyisihan.

Prestasi gemilang Bali United tak lepas dari dukungan luar biasa suporter mereka yang menamakan diri Semeton Dewata. Sponsor mengalir deras. Pemain bintang dikumpulkan dalam klub sehingga Bali United menjelma menjadi "The Dream Team".

Bali United bak magnet yang kuat tak hanya bagi warga Bali, tetapi juga wisatawan yang tengah berlibur. Saban pertandingan home Bali United digelar, dapat dengan mudah dijumpai wisatawan yang tengah menyaksikan jalannya laga, baik di tribun ekonomi maupun VIP.

Destinasi Baru

Pemain Bali United saat pertandingan melawan Madura United pada laga Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (3/2/2018). Bali United menang adu penalti 5-4 atas Madura United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

 

Ya, Bali United kini seakan menjadi destinasi baru bagi turis yang tengah menghabiskan waktu berlibur di Bali. Mereka ikut dalam gegap gemita jalannya pertandingan. Jersey, syal dan segala macam atribut klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar tak luput mereka kenakan.

Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri senang bukan main atas dukungan luar biasa publik Bali kepada klub yang dibinanya. “Jadi, keputusan kami memindahkan home base ke Bali tak salah. Sangat luar biasa antusias suporter di sini member dukungan kepada kami,” kata Yabes di Denpasar, Rabu (7/2/2018).

Yabes sadar saban klubnya bertanding, ratusan orang berperawakan bule penuh sesak utamanya di tribun VIP. Bagi dia, itu adalah magnet luar biasa dari performa apik Bali United. Pada dasarnya, turis yang datang ke stadion menyaksikan Bali United berlaga adalah mereka yang gila olahraga mengolah si kulit bundar di negaranya.

Kiper Bali United, Wawan Hendrawan, saat pertandingan melawan Madura United pada laga Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (3/2/2018). Bali United menang adu penalti 5-4 atas Madura United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

 

Tentu saja hal itu menjadi peluang bagi Yabes, tak hanya untuk menarik kepercayaan sponsor, tetapi juga mengembangkan klub Bali United menjadi makin professional dan berkibar di kancah internasional membawa nama Indonesia.

“Kami menyadari potensi dukungan luar biasa dari turis mancanegara. Maka dari itu, semua akun social media, website resmi maupun TV kami diupayakan dua bahasa, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia,” ujarnya.

Yabes senang jika pada akhirnya Bali United dapat menjadi destinasi baru wisatawan dalam konteks sport tourism. Jika pada akhirnya Bali United menjelma menjadi sport tourism, Yabes cukup senang dan siap membuka diri.

Bahkan, motivasi itulah yang ia harapkan sejak awal memutuskan memindahkan home base ke Bali. “Kami cukup senang jika menjadi sport tourism. Sejak awal kami memang ingin membangkitkan industri sepakbola Bali yang telah sekian lama mati. Jika pada akhirnya ekspektasi kami lebih daripada itu, mampu menjadi destinasi baru wisata dalam konteks sport tourism, tentu sangat senang,” katanya.

Hanya saja, sejauh ini belum ada komunikasi dari Kementerian Pariwisata berkaitan hal itu, meski potensi Bali United cukup besar. “Belum ada komunikasi. Tapi kalaupun ada komunikasi, dengan senang hati,” paparnya.

Dampak Perekonomian

Di sisi lain, perekonomian warga cukup menggeliat di sekitar Stadion Kapten I Wayan Dipta Ginyar. Lagi-lagi Yabes mengucap syukur jika kehadiran Bali United membawa berkah luas bagi masyarakat sekitar. “Tentu kami senang jika pada akhirnya kami memberikan dampak positif bagi bergeliatnya perekonomian warga sekitar,” ucapnya.

Di dalam stadion sendiri perputaran ekonomi cukup tinggi. Rata-rata kehadiran penonton tiap kali Bali United berlaga 15 ribu suporter. Bahkan, hampir tiap pertandingan stadion selalu full.

Belum lagi penjaja makanan yang berjumlah puluhan di dalam stadion, membawa dampak luar biasa bagi perekonomian warga. Kebijakan yang diterapkan oleh PT LIB ini juga merupakan terobosan baru yang komprehensif terhadap industri sepakbola.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya