AS Roma dan 4 Comeback Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Champions

Berikut ini adalah lima comeback terbaik sepanjang sejarah Liga Champions.

oleh Tyo Harsono diperbarui 12 Apr 2018, 07:40 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 07:40 WIB
Kostas Manolas, AS Roma, Barcelona
Bek AS Roma, Kostas Manolas, mengungkapkan timnya menunjukkan kekuatan yang sebenarnya saat menyingkirkan Barcelona. (Twitter AS Roma)

Jakarta - AS Roma membuat kejutan ketika menyingkirkan Barcelona dari perempat final Liga Champions 2017-2018. Kesuksesan I Giallorossi menjadi salah satu comeback terbaik sepanjang kejuaraan itu digelar.

Baca Juga

  • Singkirkan Manchester City, Mohamed Salah Puji Kegigihan Liverpool
  • Permainan Menekan AS Roma Bikin Barcelona Tak Berdaya
  • Manchester City Tersingkir, Guardiola Berikan Pujian kepada Liverpool

Edin Dzeko dan kawan-kawan menatap laga kontra Barcelona dengan modal kurang apik. Mereka takluk 1-4 pada laga leg pertama di Camp Nou satu pekan sebelumnya.

Akan tetapi, bermain di hadapan pendukung sendiri melecut semangat para penggawa AS Roma. Serigala Ibu Kota mengamuk dan menang dengan skor 3-0.

Kemenangan AS Roma ditentukan melalui gol-gol dari Edin Dzeko (6'), Daniele De Rossi (58'), dan Konstantinos Manolas (82'). Skor agregat menjadi 4-4.

Meski begitu, AS Roma lolos berkat agresivitas gol tandang. Gol Dzeko di Camp Nou pada menit ke-80 menjadi penentu kelolosan skuat asuhan Eusebio Di Francesco.

Selain AS Roma, sejumlah kesebelasan mampu melakukan comeback pada fase gugur Liga Champions. Siapa saja kesebelasan tersebut? Berikut ini adalah empat di antaranya:

 

Ajax Amsterdam (1995-1996)

Ajax Amsterdam
Jari Litmanen saat masih memperkuat Ajax Amsterdam. (AFP/Vreeker)

Berstatus juara bertahan, Ajax Amsterdam tampil impresif sepanjang perhelatan Liga Champions 1995-1996. Kesebelasan yang saat itu masih ditangani Louis van Gaal melaju ke semifinal tanpa menelan kekalahan.

Akan tetapi, Ajax secara mengejutkan takluk 0-1 dari kesebelasan asal Yunani, Panathinaikos, di Amsterdam Arena pada laga leg pertama. Gol Krzysztof Warzycha tiga menit jelang pertandingan berakhir membungkam para pendukung tim tuan rumah.

Sang juara bertahan berhasil membalikkan keadaan pada pertandingan leg kedua di Olympiako Stadio Athinas Spyros Louis. Ajax lolos ke final berkat dua gol Jari Litmanen dan satu gol Nordin Wooter.

 

Deportivo La Coruna (2003-2004)

juan-carlos-valeron-130103-b.jpg
Deportivo.

Deportivo La Coruna membuat kejutan pada ajang Liga Champions 2003-2004. Mereka menyingkirkan Juventus pada babak 16 besar dan PSV Eindhoven di fase grup.

Catatan tersebut membuat Deportivo optimistis ketika menghadapi AC Milan di perempat final. Namun, Super Depor justru takluk 1-4 pada laga leg pertama di San Siro.

AC Milan gantian menelan kekalahan telak, 0-4, ketika bertandang ke Estadio Riazor. Gol-gol dari Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, Albert Luque, dan Fran tidak mampu dibalas sang juara bertahan.

 

AS Monaco (2003-2004)

fernando morientes
Mantan striker AS Monaco, Fernando Morientes. (AFP/Pascal Guyot)

Musim 2003-2004 menghadirkan banyak kejutan di Liga Champions. Selain Deportivo La Coruna, AS Monaco juga memembuat pencinta sepak bola terkejut dengan performanya.

Magis AS Monaco diprediksi berhenti hingga perempat final, ketika diundi menghadapi Real Madrid. Apalagi, mereka takluk 2-4 pada laga leg pertama di Santiago Bernabeu.

Akan tetapi, AS Monaco bangkit ketika bertanding di hadapan pendukung sendiri. Mereka menang 3-1 dan lolos berkat agresivitas gol tandang.

 

Barcelona (2016-2017)

Pencetak Gol Kemenangan, Barcelona, Real Madrid
Bintang Barcelona, Lionel Messi (tengah) mencetak satu gol saat timnya melumat PSG pada leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions di Camp Nou stadium, Barcelona, (8/3/2017). Barcelona menang 6-1. (AP/Manu Fernandez)

Nasib Barcelona di Liga Champions sedikit ironis. Setelah musim lalu melakukan comeback ketika melawan PSG, kini mereka justru menjadi korban AS Roma.

Musim lalu, Barcelona diprediksi tersingkir dari Liga Champions setelah takluk 0-4 dari PSG pada leg pertama 16 besar. Saat itu, dua gol Angel Di Maria serta masing-masing satu gol Julian Draxler dan Edinson Cavani tidak dapat dibalas Blaugrana.

Situasi berbeda terjadi pada laga leg kedua di Camp Nou. Barcelona 'mengamuk' dan melumat PSG dengan skor cukup telak, 6-1, dan lolos ke perempat final.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya