Sanksi FIFA kepada PSSI Berawal dari Klub yang Tunggak Gaji Pemain

FIFA menjatuhi hukuman untuk PSSI.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 20 Apr 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 15:45 WIB
logo fifa
FIFA menjatuhi hukuman untuk PSSI. (AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Disiplin (Komdis) FIFA memberikan kado pahit tepat di hari ulang tahun PSSI yang ke-88, Kamis (19/8/2018). Induk sepak bola Indonesia ini dijatuhi hukuman berupa denda.

FIFA menghukum PSSI karena dianggap abai terhadap keputusan untuk mengurangi jumlah poin lima klub anggotanya. Lima tim tersebut mencakup Persegres Gresik United, Madura United, Persiwa Wamena, Persik Kediri, dan Persepam Madura Utama.

Pelaksana (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan, keluarnya hukuman dari FIFA ini lantaran kelima klub tersebut menunggak gaji para pemainnya. Buntutnya, pemain tersebut mengadu ke FIFA dan PSSI yang terkena dampaknya.

"Semua rata-rata kewajiban klub ke pemain yang tidak dipenuhi. pemain komplain ke FIFA, dan pemain dimenangkan, klub harus bayar. Kalau tidak bayar, dieksekusi masuk ke Komdis. Komdis tidak bayar-bayar lagi, hukumannya pengurangan poin dan seterusnya. Semua rata-rata begitu," ujar pria yang karib dipanggil Jokdri itu.

"PSSI ingin membantu klub, saat masa-masa sulit di periode 2011-2015. Ada yang berhasil. Misalnya PSM (Makassar). Kita berhasil menunda perpanjangan pengambilan keputusan, kemudian PSM (Makassar) bisa membayar, dan terhindar dari itu (sanksi)," katanya menambahkan.

Penjelasan Jokdri

Joko Driyono, PSSI
Kasus penunggakan gaji pemain berbuntut hukuman FIFA untuk PSSI. (Istimewa)

Awalnya, FIFA tidak menyebut identitas enam klub yang menyebabkan hukuman terhadap PSSI. Lalu, Jokdri meralat pernyataan FIFA dengan menyebut hanya lima klub yang bermasalah, dengan satu klub yaitu Persiwa, diterpa dua perkara.

"Keputusan Komisi Disiplin FIFA, ada enam case dari lima klub, yang PSSI harus mengimplementasikan hukuman pengurangan poin. Dua di Liga 1 dan sisanya di Liga 2. Dua di Liga 1 tereksekusi dengan baik, yaitu Persegres Gresik United dan Madura United, tapi dampak pengurangan poin tidak mengubah struktur klasemen secara signifikan. Jadi, tidak ada bedanya, dan itu tereksekusi di 2017," imbuh Jokdri.

"Sisanya menimpa kepada Persiwa Wamena (Liga 2) dua kasus, Persik Kediri (saat ini Liga 3), dan Persepam Madura Utama (saat ini Liga 3). Nah, implementasi terhadap mereka memang berbeda dengan klub Liga 1 yang klasemen secara sederhana berhubungan dengan full kompetisi. Jadi untuk mereka PSSI bersurat kepada FIFA agar implementasi dilakukan di kompetisi 2018," tuturnya.

Sanksi FIFA

Hukuman FIFA kepada PSSI bukan berupa sanksi berat yang berpotensi membuat kompetisi sepak bola di Indonesia kembali terhenti. Asosiasi sepak bola Indonesia yang tengah berulang tahun ke-88 pada hari ini hanya diharuskan membayar uang sebesar 30.000 franc Swiss (CHF) atau sekitar Rp 427 juta.

"Sebagai tambahan, PSSI dikenai sanksi sebesar 30 ribu CHF karena tidak mengurangi poin enam klub yang mana sebelumnya telah diputuskan oleh Komdis FIFA," tulis FIFA dalam situs resminya.

"(PSSI) bersalah karena melanggar Pasal 64 Kode Disiplin FIFA (tidak mematuhi keputusan FIFA)," lanjut pernyataan itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya