Real Madrid Menuju Hattrick Liga Champions

Real Madrid berpeluang jadi tim pertama yang memenangkan Liga Champions tiga musim berturut-turut.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 02 Mei 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 17:45 WIB
Real Madrid, Bayern Munchen, Liga Champions
Pemain Real Madrid merayakan keberhasilan lolos ke final Liga Champions usai singkirkan Bayern pada leg kedua semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu stadium, Madrid, (1/5/2018). Madrid menang agregat 4-3. (AP/Paul White)

Liputan6.com, Madrid - Mudah saja Real Madrid mengobati kekecewaan mereka usai melihat seteru bebuyutan, Barcelona, memenangkan gelar La Liga 2017/18, Minggu (29/4). Dua hari setelah Barcelona merayakan gelar La Liga ke-25 mereka itu, giliran Real Madrid yang berpesta.

Di Santiago Bernabeu, Los Galacticos memastikan langkah ke final ajang bergengsi antarklub Eropa, Liga Champions. Hasil imbang 2-2 lawan Bayern Munchen sudah cukup membawa Real Madrid ke Kiev, Ukraina, tempat final berlangsung.

Pasalnya, di laga pertama, di kandang Munchen, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menang 2-1. Total, Real Madrid unggul total selisih gol 4-3.

Dua gol Real Madrid dicetak penyerang Karim Benzema. Sedangkan gol Munchen dilesakkan Joshua Kimmich dan James Rodriguez.

 

Saat ini, Real Madrid sendiri masih tercatat sebagai satu-satunya tim yang bisa memenangkan ajang ini dua musim beruturut-turut alias back to back sejak menggunakan format "Liga Champions".

Bagi Real Madrid ini akan jadi final ketiga secara berturut-turut sejak musim 2015/16. Dengan begitu, mereka berpeluang mencetak rekor, memenangkan gelar Liga Champions tiga musim berturut-turut alias hattrick.

Saat ini, Real Madrid sendiri masih tercatat sebagai satu-satunya tim yang bisa memenangkan ajang ini dua musim beruturut-turut alias back to back sejak menggunakan format "Liga Champions". Total, Real Madrid telah 12 kali memenangkan turnamen ini, termasuk saat masih menggunakan format "Piala Champions".

Real Madrid menekuk rival senegara, Atletico Madrid lewat adu penalti saat memenangkan Liga Champions 2015/16. Sedangkan musim lalu, di partai puncak mereka melumat klub Italia, Juventus 4-1.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


DNA Liga Champions

Tahan Imbang Bayern Munchen, Real Madrid Melaju ke Final Liga Champions
Pemain Bayern Munchen berebut bola dengan pemain Real Madrid saat pertandingan semifinal Liga Champions di stadion Santiago Bernabeu, Spanyol (1/5). Dengan hasil agregat 4-3 ini Real Madrid melaju ke Final Liga Champions. (AP/Paul White)

Pelatih Zinedine Zidane menyebut, Liga Champions memang seperti sudah menjadi DNA Real Madrid. "Kami tak pernah berhenti bertarung hingga menit-menit akhir," ujar Zidane, girang.

Bagi Zidane, rekor yang akan dicetak Real Madrid juga akan menjadi miliknya. Pasalnya, saat memenangkan Liga Champions 2015/16 dan 2016/17, Real Madrid juga berada di bawah asuhannya.

Dengan Zidane juga akan jadi satu-satunya pelatih yang bisa membawa pasukannya tiga kali berturut-turut memenangkan Liga Champions. Bahkan, pelatih sekelas Carlos Ancelotti atau pun mendiang Bob Paisley butuhkan lebih dari tiga musim untuk memenangkan tiga gelar Liga Champions.

Sementara pelatih-pelatih hebat kekinian, seperti Jose Mourinho atau osep Guardiola pun baru dua kali memenangkan trofi yang dijuluki The Big Ears ini.


Kerja Ekstrakeras

Tahan Imbang Bayern Munchen, Real Madrid Melaju ke Final Liga Champions
Striker Real Madrid Karim Benzema berhasil mencetak gol ke gawang Bayern Munchen saat pertandingan semifinal Liga Champions di stadion Santiago Bernabeu, Spanyol (1/5). (AP/Paul White)

Zidane menyebut, tiket ke final di Kiev, layak mereka dapatkan. Pasalnya, Sergio Ramos dan kawan-kawan bekerja ekstrakeras untuk mewujudkan ambisi ke partai puncak.

Pasalnya, lawan-lawan yang mereka hadapi selain Munchen juga bukan lawan sembarangan. Ada klub kuat Italia, Juventus, ada juga raksasa baru Eropa asal Prancis, Paris Saint Germain.

"Kami memang berhasil meraih final ketiga kami. Tapi, kami sangat menderita untuk mendapatkannya," ujar Zidane, 45 tahun, tersenyum. "Tapi, pada akhirnya kami mampu menunjukkan kekuatan kami dan hidup dalam tekanan."

Dan, kini, kata Zidane, setelah tiket final mereka dapatkan, pekerjaan bukan semakin ringan, justru sebaliknya. Sebab, kata Zidane, siapa pun yang akan jadi musuh mereka di final, adalah lawan yang berat.

Liverpool paling mungkin jadi lawan mereka di partai puncak. Pasalnya, di semifinal pertama, mereka menang 5-2 atas AS Roma. Laga kedua semifinal antarmereka baru akan digelar dinihari WIB nanti.


Mati-Matian

Real Madrid, Copa Del Rey, Leganes
Zinedine Zidane siap membawa Real Madrid mencetak rekor. (AFP/Oscar Del Pozo)

Namun, siapa pun yang akan jadi lawan mereka, kata Zidane, Real Madrid tetap akan mati-matin mengamankan gelar Liga Champions ke-13 mereka. Sudah kepalang tanggung, kepalang basah.

"Sekarang, yang harus kami lakukan adalah memenangkan pertai final," mantan bintang timnas Prancis itu menambahkan. "Kami akan melakukan apapun yang memungkinkan untuk mempertahankan gelar yang kami dapat musim lalu."

Zidane juga menyebut, Real Madrid pantas mendulang sukses sejauh ini di Liga Champions. Setidaknya, jika melihat sejarah dan tradisi Los Galacticos sendiri yang bergelimang prestasi.Sebab, di ajang La Liga sendiri, saat ini Real Madrid masih jadi klub pemegang gelar terbanyak, 33 kali.

"Real Madrid bukan sekadar tim. Itu klub yang memiliki sejarah sejak dahulu kala. Sekarang kami berusaha membuaat sejarah di klub ini, seperti orang-orang sebelum kami," ujar Zidane.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya