Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Persija Jakarta I Gede Widiade kecewa dengan kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri saat timnya menjamu Madura United di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (12/5/2018). Pada partai pekan kedelapan Go-Jek Liga 1 bersama BukaLapak itu, tuan rumah tumbang 0-2.
Gede menyebut Thoriq membuat banyak kesalahan. Pertama, kala Persija dijatuhi hukuman penalti di menit ke-2. Menurutnya, pemain Persija tidak ada yang melanggar Bayu Gatra.
Advertisement
Baca Juga
"Coba Anda lihat, saya minta manajer dan pelatih komplain soal wasit. Bayu Gatra tidak diambil (dari belakang). Valentino (Telaubun) posisi off. Bayu Gatra jatuh sendiri saat menendang tanah," ujar Gede.
Kedua, Gede menilai Persija seharusnya dihadiahi tendangan penalti saat bek Madura United, Beny Wahyudi, menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti. "Kedua itu handball. Jelas, di televisi kelihatan si Beny Wahyudi," imbuh Gede.
Kesalahan Thoriq lainnya, tambah Gede, adalah ketika winger Persija Riko Simanjuntak yang dijatuhkan di kotak 12 pas tidak dianggap sebagai pelanggaran. "Seharusnya penalti. Kita komplain berdasarkan bukti, gambar, dan video," tuturnya.
Komplain Lewat Bukti
Gede mengaku membawa rekaman pertandingan untuk membuktikan keputusan Thoriq banyak yang tidak tepat. Pengusaha asal Surabaya tersebut menilai timnya banyak dirugikan.
"Di luar manusiawi, kita harus komlain. Demi kebaikan bersama. Seharusnya dapat penalti, malah tidak," kata Gede.
Terkait dianulirnya gol Ramdani Lestaluhu di menit ke-74, Gede maklum. Pria berkacamata itu memang melihat anak buahnya telah berdiri di belakang pemain terakhir lawan.
"Kalau Ramdani masuk, itu jelas offside. Yang seperti itu kita memahami."
Advertisement
Menyesal
Gede menyebut Persija tidak seharusnya dapat menelan kekalahan. Pasalnya, tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut bertanding di kandang sendiri.
"Sangat menyesal. Seharusnya tidak perlu kalah," ujar Gede.