Liputan6.com, Milan - Salah satu penyebab keterpurukan AC Milan di musim 2017/2018 adalah kualitas lini depan. Penyerang yang didatangkan pada musim panas 2017 tak memenuhi ekspektasi. Salah satunya Nikola Kalinic.
Secara keseluruhan, AC Milan hanya mampu mengemas 56 gol dari 38 laga Serie A. Bahkan, jumlah gol mereka masih kalah dari Atalanta yang finis di urutan ketujuh. Milan sendiri mengakhiri musim dengan finis di urutan keenam dengan koleksi 64 poin.
Advertisement
Baca Juga
Sejatinya, ini adalah masalah AC Milan sejak lama. Itu alasan mereka menghadirkan Kalinic dari Fiorentina dengan biaya 28 juta euro. Sayangnya, performa Kalinic jauh dari yang diharapkan. Penyerang berusia 30 tahun itu hanya bisa mencetak enam gol dan enam assist dari 41 laga.
Padahal, sejak musim 2014/2015, Kalinic adalah pemain yang terbiasa mengemas lebih dari 10 gol di setiap musimnya. Namun, hal tersebut tak terlihat sejak ia berseragam Milan. CEO Milan, Marco Fassone pun berniat mencari penyerang baru sebagai solusi.
"(Lini) serangan adalah salah satu sektor yang akan kami benahi. Kami tak mencetak cukup banyak gol dan itu jelas bagi semua orang. Saya tak akan membuat janji, tapi saya tahu bahwa ketika Anda berbicara soal sejarah Milan, Anda berbicara tentang penyerang hebat," ujar Fassone, dikutip Football Italia.
Sulit Adaptasi
Sejatinya, hal itu sudah disadari Milan sejak musim lalu. Itu mengapa mereka sempat ngotot berburu Andrea Belotti dari Torino. Namun, harga yang dipasang Torino untuk Belotti cukup tak masuk akal, yakni 100 juta euro.
Karenanya, pada musim panas 2018, aktivitas transfer Milan akan difokuskan pada lini depan. Fassone pun menanggapi soal spekulasi mereka akan mendatangkan Mario Mandzukic atau Karim Benzema.
"Kalinic adalah pemain yang selalu mencetak gol, tapi ia sulit beradaptasi meski ia telah meningkat dalam beberapa pertandingan terakhir. Mandzukic atau Benzema? Tak ada pembicaraan apa pun soal pemain itu," Fassone menegaskan.
Advertisement
Rapor Gol Kalinic di Setiap Klub
Hajduk Split: 33 gol dan 16 assist dari 59 laga
Sibenik: 7 gol dari 4 laga
Blackburn Rovers: 13 gol dan 5 assist dari 53 laga
Dnipro Dnipropetrovsk: 49 gol dan 8 assist dari 125 laga
Fiorentina: 33 gol dan 11 assist dari 84 laga
AC Milan: 6 gol dan 6 assist dari 41 laga