Evra Sebut Paul Pogba Diperlakukan Tidak Adil

Tidak diakuinya gol Paul Pogba ke gawang Australia dianggap Patrice Evra sebagai perlakuan tidak adil.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 18 Jun 2018, 18:04 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2018, 18:04 WIB
Prancis, Piala Dunia 2018, Pesta Bola 2018
Para pemain Prancis merayakan gol yang dicetak oleh Paul Pogba ke gawang Australia pada laga Piala Dunia di Kazan Arena, Sabtu (16/6/2018). Prancis menang 2-1 atas Australia. (AP/Hassan Ammar)

Kazan - Mantan bek timnas Prancis, Patrice Evra, menilai Paul Pogba telah diperlakukan tidak adil. Pernyataan Evra merujuk gol Pogba yang akhirnya diklaim sebagai gol bunuh diri pemain Australia, Aziz Behich.

Pogba berhasil mencetak gol kemenangan Prancis dalam pertandingan pertama Les Bleus di Piala Dunia 2018. Gelandang Manchester United itu mencetak gol setelah tembakannya berubah arah karena mengenai kaki Behich.

Namun, FIFA menganggap gol tersebut sebagai gol bunuh diri Behich. Evra yakin Pogba telah diperlakukan tidak adil dan menilai hal itu tidak akan terjadi jika yang mencetak gol adalah Neymar, Cristiano Ronaldo, atau Lionel Messi.

"Saya meminta orang-orang untuk berhenti membenci Paul. Saya tahu apa yang dilakukan dengan rambutnya, tapi mari kita bicarakan sepak bola. Saya ingin tahu apakah ketika Messi, atau Ronaldo, atau Neymar mencetak gol itu, lalu gol tersebut tidak dianggap sebagai gol mereka? Itu hanya pemikiran saya saja," ujar Evra seperti dilansir Manchester Evening News.

Evra merasa sangat yakin Paul Pogba adalah korban dari ketidakadilan. Menurutnya, apa yang menimpa Pogba sudah terjadi sejak sang pemain kembali dari Juventus ke Manchester United dengan banderol harga yang sangat mahal.

"Masalahnya dengan Paul adalah citranya semakin besar ketimbang sepak bolanya. Bahkan sebelum pertandingan orang-orang sudah marah atau bicara soal rambutnya atau gayanya, tapi kita tidak pernah bicara soal sepak bolanya. Ekspektasi untuk Paul terlalu tinggi, tapi statistik untuk Manchester United jelas lebih baik ketimbang ketika ia bermain di Juventus," ujar pemain kelahiran Senegal itu.

"Karena mereka membelinya dengan harga 100 juta poundsterling, orang-orang mengharapkannya mencetak tiga gol dalam setiap pertandingan, tapi ia tidak ada di level itu. Berikan dia waktu, ia masih muda. Namun, ketika segalanya sudah salah, ia selalu yang dikritik, itu tidak adil," lanjut Evra.

Timnas Prancis masih akan menjalani laga kontra Peru dan Denmark di Grup C Piala Dunia 2018. Dengan kemenangan yang mereka raih atas Australia di pertandingan pertama, Paul Pogba masih punya cukup banyak waktu untuk membungkam kritik yang datang kepadanya.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya