Argentina Terpuruk, Federasi Salahkan Media

Dari dua laga, Argentina hanya mampu meraih satu poin

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2018, 21:50 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2018, 21:50 WIB
Lionel Messi Tertunduk Lesu
Kapten timnas Argentina, Lionel Messi berjalan di lapangan pada akhir pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 melawan Kroasia di Nizhy Novgorod Stadium, Rusia, Jumat (22/6). Kalah 0-3, Argentina kian sulit untuk melaju ke babak gugur. (AP/Petr David Josek)

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Timnas Argentina sempat menjadi sorotan setelah tampil buruk di Piala Dunia 2018 Rusia. Dari dua laga yang sudah dijalani, Argentina hanya mampu meraih satu poin hasil dari satu hasil imbang dan satu kekalahan.

Tim asuhan Jorge Sampaoli ini bermain imbang di laga pertama Grup D kontra Islandia (1-1). Sedangkan di laga kedua, Argentina justru dihajar Kroasia 0-3.

Laju buruk tersebut tentu langsung memancing banyak kritik. Media-media Argentina bahkan terus menghajar Sampaoli dan para pemain dengan mengatakan tim mereka tak layak berada di Piala Dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menyakiti Tim

Lionel Messi Tertunduk Lesu
Kapten timnas Argentina, Lionel Messi meninggalkan lapangan ketika pemain Kroasia merayakan kemenangan pada pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 di Nizhy Novgorod Stadium, Jumat (22/6). Argentina harus mengakui keunggulan Kroasia 0-3. (AP/Pavel Golovkin)

Alhasil sikap media ini dinilai sebagai salah satu penyebab buruknya laju Argentina, setidaknya itulah pendapat Claudio Tapia, Presiden Federasi Sepak Bola Argentina.

"Anda (media) harus menunjukkan bahwa anda benar-benar rakyat Argentina, beritakan kebenaran dan jangan menyebarkan kebohongan," tegas Tapia di marca.

"Karena setiap anggota pers sangat berharap mendapatkan berita bagus, mereka sampai melukai tim nasional."


Kekuatan Keempat

Dikatakannya, kekuatan media sama sekali tak bisa diremehkan. Sebagai pilar keempat dalam negara demokrasi, media bisa menggiring opini sesuai dengan kehendak pihak-pihak tertentu.

"Tidak ada keuntungan apa pun jika anda melukai tim nasional."

"Anda sudah melihat tim berlatih, banyak yang anda katakan adalah kebohongan. Media adalah kekuatan keempat," tutupnya.

Sumber: bola.net

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya