Suzuka 8 Hours 2018: Ambisi Honda Patahkan Dominasi Yamaha

Suzuka 8 Hours adalah salah satu seri dari Endurance World Championship (EWC).

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 27 Jul 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 08:20 WIB
Suzuka 8 Hours
Pembalap beraksi di Suzuka 8 Hours Endurance. (Liputan6.com/ Achmad Yani Yustiawan)

Liputan6.com, Suzuka - Ajang balap ketahanan The 41st Coca Cola Suzuka 8 Hours Endurance Race 2018 kembali digelar di Sirkuit Suzuka, Jepang, 27 hingga 29 Juli 2018 mendatang. Suzuka 8 Hours adalah salah satu seri dari Endurance World Championship (EWC). Bahkan, seri ini disebut-sebut paling bergengsi, karena kerap diikuti para rider terhebat di dunia.

Menariknya, seri kali ini bakal terasa istimewa bahkan diperkirakan akan berlangsung sengit. Pasalnya, untuk pertama kalinya sejak 2008, Honda kembali akan menurunkan tim pabrikan di kejuaraan Suzuka 8 Hours.

Selain Musash RT HARC- Pro yang dalam beberapa waktu belakangan ini menjadi tim utama, tahun ini Honda Racing Corporation (HRC) kembali ke balapan adu ketahanan dengan menggandeng partner baru Red Bull sebagai tim pabrikan Honda di Suzuka 8 Hours 2018.

Kali ini HRC menurunkan trio pembalap, Takumi Takahashi, Takaaki Nakagami dari LCR Honda di MotoGP, serta Leon Camier rider World SBK.

Sayangnya, Camier harus mundur akibat cedera. Kabar terakhir menyebutkan posisi dia digantikan Patrick Jacobsen.

Tim pabrikan utama Red Bull Honda with Japan Post ini, akan menggunakan factory bike terbaru Honda CBR1000RRW. Sementara tim-tim Honda lainnya memakai CBR1000RR SP2.

 

 

Tim Juara

Suzuka 8 Hours
Pembalap beraksi di Suzuka 8 Hours Endurance. (Liputan6.com/ Achmad Yani Yustiawan)

"Untuk pertamakali dalam satu dekade saya kembali dengan Honda sebagai tim pabrikan. Kami memiliki materi tim untuk juara dengan motor potensial. Semua orang di Honda menginginkan Honda kembali meraih gelar di Suzuka 8 Hours. Saya bersama dua pembalap lainnya akan bekerja sama untuk menang,” kata Takaaki Nakagami.

Sebagai manajer tim, ditunjuk Tohru Ukawa. Dia adalah pemegang rekor terbanyak Suzuka sebanyak lima kali pada 1997, 1998, 2000, 2004 dan 2005.

“Kami tentu mengincar kemenangan. Tetapi target utama adalah mendirikan tim resmi HRD untuk memberikan pembalap muda Honda impian baru, ambisi segar dan masa depan baru," ujar Ukawa.

Makin Sengit

Dengan kembalinya tim HRC Honda, persaingan akan semakin sengit. Pasalnya, selama 3 tahun kebelakang seri Suzuka 8 Hours dikuasai Yamaha.

Tahun lalu, tim Yamaha Factory Racing dengan 3 pembalapnya yakni Katsuyuki Nakasuga, Pol Espagaro, dan Bradley Smith yang mengendarai Yamaha R1, berhasil meraih podium tertinggi.

Sementara, Honda terakhir bisa menang di ajang balap ketahanan selama 8 jam di Sirkuit Suzuka, Jepang ini pada tahun 2014 lalu.

Honda mengikuti balap ketahanan klasik sebagai tim pabrikan terakhir kalinya pada 2008, ketika Ryuichi Kiyonari dan Carlos Checa merebut kemenangan.

Sejak itu, Honda merebut lima gelar juara Suzuka 8 Hours melalui tim satelit HARC Pro dan FCC TSR, dengan kemenangan terakhir diraih musim 2014.

Jadwal

Suzuka 8 Hours
Pembalap beraksi di Suzuka 8 Hours Endurance. (Liputan6.com/ Achmad Yani Yustiawan)

Suzuka 8 hours digelar di sirkuit yang dinilai sebagai salah satu lintasan paling spektakuler sekaligus berbahaya.

Perlombaan ini dimulai pada tahun 1978 dengan nama awalnya adalah Coca - Cola Zero " Suzuka 8 Hours". Berbeda dengan balapan seperti All Japan Championship, para pembalap yang mengikuti ajang ini bersaing untuk menyelesaikan jarak atau lap terbanyak dengan waktu 8 jam.

Untuk mengikuti perlombaan tersebut, tiap tim diperbolehkan memiliki 3 orang pembalap. Dengan begitu dibutuhkan kerja sama antara tim mekanik dan para pembalapnya masing-masing.

Jadwal

Balapan Suzuka 8 Hours akan berlangsung Minggu (29/7/2018) pada pukul 11.30-19.30 waktu setempat (09.30-17.30 WIB).

Sedangkan, balapan Suzuka 4 Hours akan digelar Sabtu (28/7/2018) pukul 09.00-13.00 waktu setempat (07.00-1100 WIB),

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya