Liputan6.com, Jakarta Valentino Rossi tampaknya sudah jenuh dengan masalah yang dihadapi M1 Yamaha selama setahun terakhir ini. Pasalnya, tidak banyak yang bisa diperbuat para mekanik untuk menyelesaikan kendala pada perangkat elektronik dan akelerasi ban belakang.
Krisis yang dialami Rossi membuat target untuk menjadi juara dunia MotoGP musim ini mulai menjauhi pikirannya. Meski saat ini The Doctor berada di peringkat kedua pada klasemen sementara pembalap dengan tertinggal 59 poin dari Marc Marquez, namun pembalap asal Italia itu menekankan bahwa posisi keempat merupakan target realistis di musim ini.
Advertisement
Baca Juga
Rossi sepertinya sadar betul dengan persaingan yang terjadi di musim ini. Itu merujuk dari penampilan duo Ducati Corse yakni Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo selama 11 balapan terakhir. Keduanya bahkan sudah mengumpulkan total lima kemenangan.
Jika melihat performa Ducati pada dua balapan terakhir, baik Dovizioso maupun Lorenzo berpeluang besar merebut posisi runner-up dengan dua kemenangan beruntun di Brno dan Red Bull Ring. Sadar akan hal ini, Rossi coba realistis dengan menurunkan ekspektasinya.
<p><em><strong>* Update Terkini <a href="/tag/asian-games-2018">Asian Games 2018</a> Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia <a href="/asian-games">di Sini</a>.</strong></em></p>
Banyak Tikungan
"Secara realistis, saya pikir kedua pembalap Ducati ini akan mengalahkan saya, karena mereka semakin mendekat dalam poin dan mereka sangat kencang. Akan menyenangkan untuk bisa bertarung demi podium pada hampir semua trek, namun ketiganya Marc Marquez, Doviziso, dan Lorenzo lebih kencang tahun ini, ini akan sulit," ungkap Rossi dikutip dari Motorsport, Jumat (17/8/2018).
"Namun kami harus mencobanya, dan saya harap trek selanjutnya, dengan lebih banyak tikungan, akan membuat kami lebih dekat dengan mereka," imbuh Rossi.
Advertisement
Kesengsaraan
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memprediksi kesengsaraan yang dialami Valentino Rossi dan Maverick Vinales akan berlanjut hingga tahun depan. Menurutnya, fase Masao Furusawa telah berakhir dan para insinyur baru belum mampu mengembalikan kejayaan motor M1.
Furusawa merupakan sosok paling berpengaruh atas keberhasilan Rossi menyabet empat gelar juara dunia bersama Yamaha pada 2004, 2005, 2008, dan 2009. Bahkan, di tangan pria asal Jepang, tim Garpu Tala sukses menyapu bersih kejuaraan konstruktor terbaik pada tahun 2008 , 2009 dan 2010. (David Permana)