Latih Chelsea, Sarri Kaget Diminta Tanda Tangan Fans Musuh

Sarri menggantikan Conte di Chelsea musim panas kemarin.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 07 Sep 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 19:40 WIB
Maurizio Sarri
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, mengaku anak asuhnya tidak mudah mengalahkan Huddersfield Town. (Mike Egerton/PA via AP)

Liputan6.com, London - Maurizio Sarri mengaku kaget dengan perbedaan besar saat menangani Chelsea. Ia tak menyangka atmosfer di Liga Inggris sangat berbeda dengan Serie A Italia.

Chelsea merupakan klub pertama Sarri di luar Italia. Sebelumnya ia hanya menangani klub Italia seperti Napoli, Empoli, hingga Perugia.

Beruntung Sarri langsung beradaptasi cepat di Inggris. Terbukti Chelsea berada di posisi kedua klasemen dengan koleksi 12 poin dari empat laga.

"Kompetisi di sini berbeda total dengan di Italia. Sangat menyenangkan melihat fans datang ke stadion dan bergembira bersama," kata Sarri seperti dilansir Football Italia.

"Bahkan saya memberikan tanda tangan untuk fans musuh sebelum dan sesudah laga. Sungguh seperti sebuah pesta," katanya menambahkan.

 

 


Kesulitan

Maurizio Sarri
Manajer Chelsea asal Italia, Maurizio Sarri. (AFP/Ian Kington)

Ia juga menyebut gaya bermain klub Inggris berbeda dengan Italia. Sarri pun mengaku harus belajar lagi agar bisa membawa timnya menang.

"Pertandingan di Inggris lebih intens dan mengandalkan fisik. Seluruh klub juga bermain di stadion yang bagus," ujar Sarri.

"Saya sama sekali tidak tahu kekuatan tim lawan. Jadi tentu saja sebuah kesulitan sendiri," kata Sarri.


Kendala Bahasa

Drama Adu Penalti, Arsenal Kalahkan Chelsea di ICC 2018
Pelatih Arsenal Unai Emery (kiri) dan Pelatih Chelsea Maurizio Sarri saling menyapa sebelum pertandingan International Champions Cup (ICC) di Stadion Aviva di Dublin (1/8). Arsenal menang atas Chelsea lewat adu penalti 6-5. (AFP Photo/Paul Faith)

Di sisi lain, Sarri mengakui masih terkendala komunikasi dengan para pemainnya.

"Saya terakhir kali belajar bahasa Inggris 31 tahun lalu saat masih bekerja di bank. Tidak mudah memahami bahasa Inggris," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya