Liputan6.com, Jakarta Legenda Muay Thai asal Italia, Christian Daghio, meninggal dunia, Jumat (2/11/2018). Pria 49 tahun itu tewas sepekan setelah tampil pada kejuaraan dunia di Bangkok, Thailand.
Seperti dilansir khaosodenglish.com, Daghio sudah tidak sadarkan diri sejak KO pada ronde terakhir pertandingan melawan Khondon Saithonggym (31) di Rangsit, Pathum, 26 Oktober lalu. Mereka bertemu pada perebutan gelar juara WBC Asia kelas berat di bawah 175 pon.
Advertisement
Baca Juga
Dalam duel ini, Daghio terjatuh dua kali di ronde terakhir. Kepalanya sempat membentur kanvas. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mengalami coma sebelum akhirnya tewas. Meski demikian, belum diketahui penyebab pasti kematian Daghio.
Kepergian Daghio merupakan kehilangan besar bagi olahraga Italia. Sebab Daghio merupakan petarung asal Italia pertama yang diizinkan menjalani pertarungan Muay Thai resmi di Thailand. Warga Carpi itu juga mengelola sasana Muay Thai di Pattaya.
Selama berada di Thailand, Daghio tidak hanya aktif di olahraga Muay Thai. Selama bertahun-tahun, Daghio juga aktif menjadi relawan yang membantu polisi Turis di Thailand.
Comeback Tragis
Thethaiger.com menambahkan, sebagai atlet, Daghio telah tampil lebih dari 200 pertandingan dan memenangkan tujuh gelar juara dunia Muay Thai dan tinju. Dia pindah ke Pattaya lebih dari 20 tahun lalu dan mengelola sasana Muay Thai bernama Kombat Group.
Daghio sebenarnya sempat vakum dari arena Muay Thai. Pertandingan melawan Saithonggym merupakan comeback Daghio setelah bertahun-tahun absen
Kepada media Italia, Fabrizio, abang Daghio, mengaku terpukul dengan kejadian tersebut. Namun menurutnya, sebagai petarung, adiknya telah mengetahui resiko yang dihadapinya. Kepergian Daghio meninggalkan seorang istri dan putri.
"Christian meninggal dengan cara yang dia inginkan, yakni di atas ring. Dia bermimpi bertarung hingga usia 80 tahun," kata Fabrizio yang juga manajer Daghio.
Advertisement