Dituduh Begal, Petinju Afsel Tewas Dikeroyok Warga

Manelisi Mbilase pernah menjadi juara tinju kelas bulu di negaranya, Afrika Selatan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 03 Agu 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 19:30 WIB
Ilustrasi sarung tinju
Ilustrasi sarung tinju

Liputan6.com, Jakarta - Nasib tragis menimpa mantan petinju profesional di Afrika Selatan. Manelisi Mbilase, pria yang pernah merebut gelar juara kelas bulu di negaranya, tewas usai dikeroyok warga.

Mbilase jadi bulan-bulanan setelah dituduh terlibat perampokan terhadap dua wanita, di kampung halamannya, Eastern Cape, baru-baru ini. Pria berusia 40 tahun itu meregang nyawa setelah dilempari batu dan dihujani pukulan bertubi-tubi oleh warga yang kesal.

Seperti dialnsir The Sun, mayatnya lalu dimasukkan ke dalam kereta dorong dan ditaruh di depan kantor pemerintahan sebagai peringatan kepada pencuri-pencuri yang lainnya.

Salah seorang saksi kepada Anzimag mengatakan, pada pukul 06.00 waktu setempat, dia terbangun oleh jeritan dua wanita. "Ada tiga pelaku," katanya. "Dua sudah berlari jauh, tapi Mbilase berlari masuk ke dekat bus untuk menyembunyikan tas," beber saksi tersebut. 

Menurut saksi, Mbilase tertangkap saat tengah berganti baju di dalam bus. Massa yang berang pun menariknya. "Warga sangat marah dan ingin dia mati di tempat," katanya. 

"Yang membuat marah warga adalah para pelaku kriminal bukan dari kawasan itu."

 

 

Jerat Narkoba

Tiga Perwira Reserse Narkoba Tersandung Sabu Sebelum AKBP Hartono
Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Mbilase sebelumnya merupakan petinju ternama di negaranya. Setelah gagal memenangkan duel melawan mantan juara dunia Malcom Klaasen, Mbilase akhirnya berhasil menyandang gelar juara kelas bulu tahun 2008. Namun setahun kemudian dia memutuskan pensiun. 

Dia gantung sarung tinju dengan cacatan rekor 11-4-1. Sejak saat itu, dia mulai terlibat dengan narkoba. Saudara laki-laki Mbilase, Vumuile Mgunundu, tidak membantah bila kerabatnya itu telah salah jalan sejak meninggalkan dunia tinju profesional. 

"Saya pikir dia menyerah pada kehidupan narkoba. Yang dia inginkan hanyalah itu dan dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya," ujar Mngunundu kepada timeslive.co.za. Rencananya, Mbilase akan dimakamkan di kampung halamannya, 11 Agustus mendatang. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya