Juara All England, Daya Juang Ahsan / Hendra Pantas Ditiru

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan melesat tiga level ke peringkat empat dunia setelah menjuarai All England 2019.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 11 Mar 2019, 20:15 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2019, 20:15 WIB
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan Raih Gelar Juara All England 2019
Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjuarai All England 2019 yang berlangsung di Arena Birmingham, Minggu (10/3). Di final Hendra/Ahsan menang 11-21, 21-14, 21-12 atas Aaron Chia/Soh Wooi Yik. (AFP/Oli Scarff)

Jakarta Rangking ganda putra, Mohamad Ahsan / Hendra Setiawan bakal melambung tiga level ke urutan empat dunia usai menjuarai All England 2019, Minggu (10/3/2019). Karakter Ahsan / Hendra menurut pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, layak diteladani. 

Ahsan/Hendra memastikan gelar All England 2019 setelah di laga final mengalahkan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. Gelar ini terasa istimewa, karena Hendra sebetulnya dalam kondisi yang tidak fit setelah di semfinal mengalami cedera betis kanan.

"Artinya Ahsan/Hendra belum habis. Yang harus ditiru, Ahsan/Hendra tidak pernah menyerah. Sebelum poin 21, masih memungkinkan memenangkan pertandingan," kata Herry, melalui rilis dari PBSI, Senin (11/3/2019).  

"Lihat saja, pada gim pertama jauh kalahnya, tapi mereka bisa bangkit, bisa menang. Itu memang mental juara. Tapi secara teknik mereka memang lebih di atas, dibanding pemain-pemain di tim ganda putra," kata Herry mengenai performa Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final All England 2019.

Ganda Malaysia Grogi

Herry juga menilai performa ganda Malaysia di final tak segarang pada semifinal. Di babak empat besar, Chia/Yik mengalahkan ganda Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

"Penampilan lawan lebih bagus kemarin, jauh lebih bagus. Hari ini kondisi fisik mereka sudah menurun. Kedua, mungkin lawannya sama-sama muda, sekarang lawan Hendra/Ahsan, mentalnya terpengaruh, dari pukulannya kelihatan, mengambang, mati sendiri," ujar Herry. 

"Kejadiannya terbalik dengan penampilan pasangan Malaysia kemarin di semifinal. Di gim pertama mereka masih grogi. Sekarang, di gim ketiga yang grogi. Mungkin ada tekanan juga, melihat lawannya sudah cedera, dan mereka kan masih muda, jadi masih belum stabil. Tapi pasangan Malaysia ini masuk kategori pasangan ganda putra yang patut diperhitungkan," sambung Herry. 

 Sumber: Bola.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya