Marahi Pemain MU, Solskjaer Bawa-Bawa Mourinho

Manajer caretaker MU, Ole Gunnar Solskjaer, ternyata sangat kecewa dengan kekalahan atas Wolverhampton.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 20 Mar 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 15:00 WIB
Ole Gunnar Solskjaer
Selebrasi manajer sementara Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer saat timnya mengalahkan Huddersfield dalam Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (26/12). Nemanja Matic menyumbang satu gol. (Martin Rickett/PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta Manajer caretaker Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer, marah besar ketika pasukannya kalah 1-2 dari Wolverhampton, 17 Maret lalu. Kekalahan yang dialami di Molineux Stadium tersebut membuat langkah Setan Merah di Piala FA harus terhenti. 

Seperti dilansir Metro.co.uk, Solskjaer sangat kecewa melihat penampilan para pemainnya. The Sun juga melaporkan pelatih asal Norwegia itu kemudian melampiaskan kekesalannya di ruang ganti pemain mengikuti hairdryer treatment ala eks manajer MU, Sir Alex Ferguson.

Menurut Solskjaer, pasukannya sebenarnya berpeluang besar untuk mengamankan trofi Piala FA. Namun, kesempatan itu lepas karena para pemain tidak bermain seperti biasa. Menurut Solskjaer, Paul Pogba dan kawan-kawan bermain terlalu lamban dan payah.  

Tidak hanya itu, Solskjer juga membawa-bawa Jose Mourinho dalam omelannya. Dia menganggap para pemain telah bermain tanpa gairah seperti ketika ditangani Mourinho. 

Menurut sebagian pemain, ini merupakan kemarahan terbesar Solskjaer sejak menangani MU. Solskjaer kemudian mengakhir amarahnya dengan meminta para pemain Setan Merah untuk menganalisis kembali permainannya selama jeda internasional pada pekan ini. 

 

Penampilan Terburuk

Marcus Rahsford
Strimer Manchester United (MU) Marcus Rashford merayakan gol ke gawang Brighton & Hove Albion pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Sabtu (19/1/2019). (AP/Martin Rickett)

Kekecewaan Solskjaer sebenarnya sudah terlihat usai pertandingan. "Ini merupakan permainan terburuk kami," kata Solskjaer kepada BBC setelah pertandingan. 

"Kami bergerak lamban di awal dan bermain mengikuti gaya mereka. Penguasaan bola kami tidak cukup cepat dan gemilang. Sangat mengecewakan," ujar Solskjaer menambahkan. 

Bermain di markas lawan, MU sempat tertinggal 2-0 lewat gol Jimenez dan Diogo Zota. Setan Merah baru memperkecil ketertinggalan pada masa injury time lewat Marcus Rashford.

 

Dua Kekalahan Beruntun

Manchester United Tumbang di Markas Valencia
Ekspresi gelandang Man United, Andreas Pareira usai Manchester United kebobolan pada laga terakhir grup H Liga Champions yang berlangsung di stadion Mestalla, Valencia, Rabu (13/12). Manchester United kalah 1-2 atas Valencia. (AFP/Jose Jordan)

Sementara itu, bagi MU, ini merupakan kekalahan ketiga yang dialami sejak ditangani Solskjaer. Sebelumnya, MU juga sempat kalah 0-2 saat menjamu PSG di leg pertama Liga Champions meski akhirnya berhasil membalik keadaan dan menang 3-1 di leg kedua. 

MU juga kalah 0-2 saat bertandang ke markas Arsenal.

"Ini langkah mundur yang besar, utamanya disebabkan oleh kualitas penguasaan bola dan passing. Kami melaju dengan baik, tapi kini kami mengalami dua kekalahan beruntun. Melawan Arsenal kami sama sekali tidak bisa mencetak gol dan ini sangat menyedihkan."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya