CLS Klarifikasi Pemberitaan Miring Media Singapura

Sebelumnya Strait Times menulis laporan soal bus tim Slingers diserang fans CLS jelang gim ketiga final ABL.

oleh Thomas diperbarui 11 Mei 2019, 14:10 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 14:10 WIB
CLS Klarifikasi Pemberitaan Miring Media Singapura
CLS Klarifikasi Pemberitaan Miring Media Singapura (Dok CLS)

Liputan6.com, Jakarta Managing partner BTN CLS Knights Indonesia Christopher Tanuwidjaja membantah pemberitaan media Singapura Strait Times yang di keluarkan pada tanggal 8 Mei 2019, dengan judul "Singapore Slingers team bus harrased ahead of ABL Final GAME 3 againts CLS Knights Indonesia". Dia didampingi kuasa hukumnya Tonic Tangkau SH.MH.

Dalam keterangan persnya yang dilangsungkan siang tadi (11/5/2019) di GOR Kertajaya, Surabaya, Itop, panggilan akrab Christopher, menjelaskan duduk perkara kejadian yang sebenarnya. 

"Pada tanggal 8 Mei kemarin saya mendapat informasi pemberitaan yang mencemarkan nama baik BTN CLS Knights Indonesia, terkait penyerangan fans CLS terhadap Slingers di daerah Kertajaya (pada pukul 12.30 siang) dan mendapatkan teror selama perjalanan bus Slingers menuju GOR Kertajaya, seperti yang dikemukakan Michael Johnson GM Singapore Slingers kepada David reporter Strait Times. Michael pun melapor kejadian kepada liga ABL (Jericho). Hal itu tidak benar, kejadian persisnya adalah bus yang ditumpangi Slingers hampir menyerempet seseorang di jalan Kertajaya dan orang itu bertikai dengan sopir bukan dengan pemain. Kami sudah menyampaikan kronologis ke Jericho dan kami juga ada bukti yakni petugas LO yang menyertai tim Slingers selama di bus," kata Itop.

"Sungguh sangat di sayangkan bahwa Michael Johnson dan Strait Times secara sepihak membuat pernyataan dan pemberitaan yang sepihak. Mengapa saya baru menggelar press conference sekarang, karena saya ingin menelusuri kejadiaan yang sebenarnya dan berkonsultasi dulu kepada Yayasan CLS dan kuasa hukum kami, karena ini menyangkut nama baik sponsor, tim, fans dan warga Surabaya yang seolah-olah karakternya anarkis. Justru kami ingin melindungi Slingers supaya selama di kota Surabaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, itulah sebabnya saya masih menahan diri untuk tidak terburu-buru mengangkat kejadian ini ke media," lanjut Itop.

Kuasa hukum BTN CLS Knights Indonesia Tonic Tangkau turut menyampaikan kepada media bahwa kejadian tersebut murni insiden lalu lintas.

"Pertama kami menyesalkan adanya laporan yang di muat oleh Strait Times yang berkaca dari penyataan GM Slingers tersebut seolah-olah mereka di intimidasi dan diteror selama di Surabaya. Setelah di telusuri dan kami bertemu dengan reporter Strait Times David yang juga meliput game 3 kemarin, akhirnya ia mengakui bahwa kejadian tersebut tidak benar dan tidak ada bukti yang kuat karena kami ada bukti yakni LO yang mengawal tim lawan. Dan mereka sudah mengklarifikasi dengan pemberitaan yang baru dan mengganti tulisan bus Slingers diserang oleh fans CLS. Kami tidak hanya concern kepada tim sendiri, tapi keselamatan lawan harus kami jaga juga dan bentuk prefentif kami adalah menambah petugas keamanan. Kita juga sudah melapor kepada ABL (Jericho) supaya nama naik BTN CLS Knights Indonesia dan warga Surabaya baik di mata orang luar. Kami sangat menyayangkan GM Slingers yabg beropini bahwa kita mengintimidasi lawan, sekali lagi itu pernyataan yang sangat naif dan berlebihan. Nyatanya sampai sekarang tim Slingers aman dan baik-baik saja," ujar Tonic Tangkau.

 

Gim Keempat

Christopher Tanuwidjaja juga berharap dengan kejadian kemarin tidak menimbulkan "drama" yang menyudutkan tim basket kebanggaan warga kota Surabaya.

"Kami dan Strait Times sudah saling mengklarifikasi dan tidak perlu lagi diperlebar, toh mereka sudah paham duduk persoalannya dan mengklarifikasi pemberitaan miring kemarin. Hanya saja saya harap Michael Johnson lebih profesional menyikapi kejadian ini. Kami hanya ingin bermain, kalah menang itu biasa, tapi jangan memdramatisir kami akan melakukan segala cara untuk menang. Fans kami dan warga Surabaya tidak seperti itu. Dan saya happy juga kepada ABL yang sangat bijak dalam hal ini dan tidak menuduh kami melakukan penyerangan. Fans kami mungkin fanatik, apalagi kini di kenal dengan sebutan fans tutup panci, tapi mereka sangat santun dan fair bahkan saat menerima kekalahan, " pungkas Itop dalam keterangan resminya.

CLS akan kembali bertemu Slingers di gim keempat final ABL 2018-2019 Sabtu ini. Kemenangan menjadi harga mati setelah kalah di gim ketiga. Jika kalah lagi, Slingers akan keluar sebagai juara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya