Febri Hariyadi Diterpa Kritik, Pelatih Persib Pasang Badan

Kinerja gelandang Persib Bandung Febri Hariyadi saat menghadapi Semen Padang mendapat kritik.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 31 Mei 2019, 20:10 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 20:10 WIB
Liga 1 Indonesia, Persib Bandung, Febri Haryadi, Semen Padang
Striker Semen Padang, Riko Simanjuntak, berusaha menghadang gelandang Persib, Febri Hariyadi, pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu, (9/9/2017). Persib ditahan imbang 2-2 oleh Semen Padang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Bandung Kinerja gelandang Persib Bandung Febri Hariyadi saat menghadapi Semen Padang mendapat kritik. Pemain sayap itu dinilai beberapa kalangan melakukan beberapa kesalahan dalam mengambil keputusan, terutama saat mengirim umpan.

Namun pelatih Persib Robert Alberts menepis hal tersebut. Menurutnya, pemain 22 tahun itu sudah berusaha keras untuk tampil maksimal dalam laga tersebut.

Alberts tak menampik jika Febri melakukan beberapa kesalahan. Namun, baginya kesalahan adalah bagian dari sebuah permainan.

"Kesalahan itu adalah bagian dari permainan dan Febri kemarin sudah berusaha keras. Seperti yang saya katakan, rumput masih terlalu tinggi dan Febri adalah pemain yang cepat,” kata Alberts.

Pelatih 64 tahun itu menilai Febri memiliki banyak kesempatan melepas umpan matang ke mulut gawang. Namun, karena kondisi rumput terlalu tinggi, akurasinya jadi berantakan.

“Jadi itu cukup menyulitkan dia dan beberapa kali umpannya tidak terlalu bagus. Itu karena keadaan lapangan yang membuat Febri cukup kesulitan," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kritik Lapangan

Robert Alberts
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Alberts menyebut kondisi lapangan yang belum memenuhi standar menjadi kendala. Apalagi Persib menampilkan permainan bola pendek dalam membangun serangan.

“Mereka harus melihat keadaan, seperti yang saya katakan soal kondisi lapangan. Tidak seperti Semen Padang yang memainkan serangan balik, kami lebih mengutamakan build up dan itu lebih sulit,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya